Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atalia Praratya Unggul Dalam Survei Calon Wali Kota Bandung 2024, Kalah dari Irfan Hakim Sebagai Calon Wakil Walkot

Kompas.com, 22 Februari 2023, 19:03 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya, unggul dalam survei bursa calon Wali Kota Bandung yang digelar oleh Polsight pada 7-14 Februari 2023.

Dalam survei yang dilakukan di 30 kecamatan dan 40 kelurahan dengan 400 responden itu, Atalia unggul dari sejumlah sosok lainnya, termasuk Wali Kota Bandung saat ini, Yana Mulyana.

Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi mengatakan, survei itu dilakukan menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung.

"Survei ini menggunakan metode Stratified-Systematic Random Sampling dengan acak secara proporsional dengan margin of error ± 4,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Yusa, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Profil Atalia Praratya, Istri Ridwan Kamil yang Kerap Disapa Ibu Cinta

Yusa menjelaskan, tujuan utama survei yang dilakukan Polsight ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral Calon Wali Kota Bandung jelang Pilkada serentak tahun 2024.

Elektabilitas Atalia Praratya

Menurut Yusa, Polsight memasukkan sejumlah nama yang kerap dibicarakan masyarakat Kota Bandung untuk menjadi wali kota.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Atalia Praratya unggul dengan elektabilitas 29,50 persen, sedangkan Yana Mulyana berada di urutan kedua dengan 25,25 persen.

Sementara itu, nama-nama lainnya memiliki tingkat elektabilitas yang cukup rendah bila dibandingkan dengan Atalia Praratya dan Yana Mulyana.

Adapun nama-nama itu yakni Haru Suandharu (8,75 persen), Tedy Rusmawan (6,50 persen), M. Farhan (4,75 persen), Siti Muntamah (4,75 persen), Nurul Arifin (3,00 persen), Aan Andi Purnama (2,50 persen), Ema Sumarna (1,50 persen), Erwin (1,50 persen), dan M. Al-Haddad (1,00 persen).

Baca juga: Direstui Ridwan Kamil, Atalia Belum Mau Masuk Partai: Saya Cocoknya Pendukung Suami

Yusa melanjutkan, Atalia juga berada di peringkat atas dalam survei bursa calon Wakil Wali Kota Bandung.

Pada simulasi ini, elektabilitas Atalia Praratya mencapai 16,25 persen, hanya kalah dari Irfan Hakim (18,75 persen).

Sementara sosok lainnya, yaitu Siti Muntamah (8,75 persen), Hanan Attaki (8,50 persen), Tedy Rusmawan (7,25 persen), M. Farhan (5,25 persen), Edwin Senjaya (3,75 persen), Erwin (2,75 persen), M. Al-Haddad (2,75 persen), Ema Sumarna (2,50 persen), dan Aan Andi Purnama (2,25 persen).

Adapun peta sebaran pilihan partai politik, PKS menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi, yakni 25,75 persen, diikuti PDI-P (14,75 persen), Demokrat (11,50 persen), Golkar (10,25 persen), Gerindra (9,50 persen), dan Nasdem (6,00 persen).

Artikel ini Telah Tayang di TribunJabar.id dengan judul "Elektabilitas Atalia Praratya Tertinggi sebagai Calon Wali Kota Bandung, Yana Mulyana Urutan Kedua"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau