KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang memperlihatkan aksi pendaki menyalakan smoke bom atau bom asap di atas Puncak Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, viral di media sosial.
Video aksi pendaki tersebut diunggah oleh akun Instagram @gedepangrango.ku pada Kamis (23/2/2023).
Dalam video tersebut, tampak sejumlah pendaki berlalu-lalang di atas Puncak Gunung Gede Pangrango.
Baca juga: Sempat Ditutup Pascagempa Cianjur, Pendakian Gunung Gede Pangrango Dibuka Lagi
Di sisi lain, seorang pria atau pendaki berjaket terlihat sedang berdiri di atas batu sambil memegang smoke bom.
Dari tangan pria itu tampak jelas asap hijau mengepul dan menyebar ke samping hingga mengganggu para pendaki yang sedang melintas.
Asap tebal itu menyebar dari ujung ke ujung. Para pendaki terpaksa harus menutup hidung dan mulutnya agar asap itu tidak terhirup.
"Identitasnya masih belum diketahui. Banyak DM yang bilang, (pelaku) ngidupinnya berkali-kali," tulis pengunggah video tersebut.
Hingga kini, unggahan tersebut telah tersebar ke berbagai akun media sosial dan telah disukai lebih dari ribuan pengguna. Beragam komentar pun muncul terkait video tersebut.
"Plis ini mah kalau bisa di gunung jangan ada asap-asap yang mengganggu pernapasan... ke gunung kan mau menghirup udara segar," tulis akun dengan nama @ayuiskandar.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Garut Terasa hingga Kaki Gunung Gede Pangrango Lereng Selatan di Sukabumi
Terkait kejadian tersebut, Kompas.com menghubungi Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni.
Saat dihubungi, Agus mengaku belum bisa memastikan siapa pendaki yang menyalakan asap tebal berwarna hijau itu.
Sebab, pihaknya belum menerima laporan dan masih berupaya menelusuri kasus tersebut.
"Terkait informasi itu (pendaki menyalakan smoke bom), masih ditelusuri oleh petugas lapangan," kata Agus saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis.
Agus menegaskan bahwa pendaki yang menyalakan asap smoke bom atau bom asap tidak diperbolehkan dan sangat dilarang keras.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.