Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Alas Rel Terkikis Aliran Air, Perjalanan KA Walahar Terhambat

Kompas.com - 27/02/2023, 18:08 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta meminta maaf karena operasional KA Walahar Ekspres sempat terhambat pada Senin (27/2/2023).

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, sempat terjadi kendala operasional pada lintas KM 76 + ½ di jalur hulu antara Stasiun Kosambi – Dawuan.

"KAI Daop 1 Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanannya yang terjadi karena jalur rel terdampak gogosan dan menyebabkan sejumlah KA mengalami kelambatan. Daop 1 Jakarta terus melakukan upaya untuk mengurai antrean KA di lintas tersebut," kata Eva dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Diguyur Hujan Berintensitas Tinggi, Pusat Kota Indramayu Terendam Banjir

Eva menyebutkan, gogosan atau batu alas rel yang terkikis aliran air terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi.

Kondisi batu alas rel yang terkikis diketahui petugas sekitar pukul 12.09 WIB. Untuk mengamankan perjalanan KA tim prasarana Daop 1 Jakarta langsung melakukan sejumlah langkah perbaikan.

"Untuk keamanan dan keselamatan sejumlah KA yang akan melintas sempat tertahan, di antaranya KA Walahar Ekspress yang akan melintasi lokasi," kata Eva.

Eva mengatakan, sekitar pukul 12.56 WIB meski jalur belum sepenuhnya selesai perbaikan, perjalanan KA kembali dapat dilakukan menggunakan satu jalur lainnya secara bergantian.

Termasuk KA Walahar Ekspress yang sempat tertahan sudah kembali dijalankan.

Baca juga: KA Walahar Ekspres Berasap Saat Berhenti di Stasiun Cikarang, Ini Penjelasan KCI

Proses perbaikan serta normalisasi jalur rel yang terdampak gogosan telah selesai pada pukul 14.30 WIB.

Saat ini, kata Eva, Perjalanan KA lintas Kosambi – Dawuan telah dapat dilayani kembali dengan dua jalur rel hulu hilir.

"Untuk informasi lebih lanjut terkait perjalanan KA dan penjualan tiket KA Jarak Jauh masyarakat dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121," ujar Eva.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com