BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan saat ini Indonesia masih kekurangan stok pupuk untuk mensuplai ke para petani.
Hal itu disampaikannya, saat kunjungan kerja ke Pesantren Al-Ittifaq, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (5/3/2023) kemarin.
Kelangkaan pupuk tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, beberapa negara, kata dia, mengalami hal yang sama.
Baca juga: Jokowi Sempat Mengeluh Soal Macet, Tapi Tetap Terbitkan Insentif EV
Menurutnya, hal tersebut penting menjadi sorotan dan fokus pemerintah, lantaran ketersediaan pupuk erat kaitannya dengan ketersediaan pangan.
"Ya memang di semua negara kesulitan sekarang terbesar sekarang ini urusan pangan adalah tersedianya pupuk," katanya.
Salah satu faktor penyebab kelangkaan pupuk, kata dia, yakni perang antara Rusia dan Ukraina.
Pasalnya, bahan baku pupuk kimia terbesar ada di Rusia.
"Karena bahan bakunya dari Rusia dari Ukraina terhambat karena perang," jelasnya.
Kendati begitu, Jokowi menyebut Indonesia masih bisa mengandalkan stok Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Aceh.
Baca juga: Panen Raya 1 Juta Hektar Dimulai di Kebumen, Akan Dihadiri Presiden Jokowi
Saat ini, lanjut dia, PIM mampu memproduksi pupuk sebanyak 570.000 ton pupuk dalam setahun.
Jumlah tersebut, disebut mampu menutupi kebutuhan pupuk petani untuk skala nasional.
"Ini menambah suplai pupuk ke petani. Tetapi juga sekali lagi, masih sangat kurang," ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.