Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayapada Hospital Bandung, Rumah Sakit Hijau Pertama di Indonesia

Kompas.com, 8 Maret 2023, 12:01 WIB
Reni Susanti,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Terletak di Jalan Terusan Buah Batu No 5 Bandung, Mayapada Hospital Bandung menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang tersertifikasi sebagai green building hospital.

Mayapada Hospital Bandung sekaligus mengantongi dua sertifikasi, yakni Greenship dan Edge. Bahkan untuk sertifikasi Greenship meraih poin tertinggi platinum.

"Ini rumah sakit pertama kami yang mengusung tema rumah sakit hijau. Tidak hanya secara konsep, tetapi kami berkomitmen penuh hingga meraih dua sertifikat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas khususnya untuk masyarakat Bandung dan sekitarnya," ujar Group CEO Mayapada Healthcare (MH), Jonathan Tahir, dalam peresmian Mayapada Hospital Bandung, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Jokowi Ungkap Rp 165 Triliun Devisa Hilang karena 2 Juta WNI Berobat ke Luar Negeri

Ramah Lingkungan

Dengan konsep green hospital, rumah sakit ini ramah lingkungan. Dimulai dengan konstruksi yang dibangun sesuai dengan pedoman Permenkes untuk rumah sakit ramah lingkungan atau green building.

Mayapada Hospital Bandung memiliki area hijau 15 persen dari total lahan 2,5 hektar. Bangunan 16 lantai ini pun mendukung para pasien untuk menggunakan transportasi umum, menyediakan jalur pejalan kaki, serta area parkir sepeda.

Tak hanya itu, Mayapada Hospital Bandung menekankan efisiensi dan konservasi. Itulah mengapa pemakaian energi Mayapada lebih rendah 38 persen dibanding pemakaian rata-rata gedung lainnya.

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung (MHBD) di Jalan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023) pagi.Dokumentasi Biro Adpim Jabar Presiden Joko Widodo saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung (MHBD) di Jalan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023) pagi.

Hal itu diperoleh dari jendela-jendela besar yang mengelilingi rumah sakit. Selain membuat desain tampil lebih cantik, sinar matahari lebih optimal masuk ke dalam gedung sehingga bisa menekan penggunaan energi.

Baca juga: Jokowi Minta Menkes dan Mendikbud Permudah Pendidikan Dokter Spesialis

Dalam hal konservasi air, rumah sakit ini membangun sistem daur ulang air limbah. Kemudian menyediakan kolam resapan untuk penyerapan air hujan agar bisa digunakan kembali.

"Kami menggunakan material bangunan yang non toxic (non CFC yang bersifat karsinogenik) dan memakai material rendah VOC (Volatile Organic Compounds)," beber Jonathan.

Untuk ruang terbuka hijau, pihaknya membangun healing garden dengan sistem kelola taman yang baik.

"Mayapada Hospital Bandung dibangun untuk memberikan kenyamanan keamanan serta suasana yang menenangkan bagi pasien sehingga pasien dapat fokus menjalankan perawatan," beber Jonathan.

Fasilitas

Selain gedung yang keren dan mewah, Mayapada Hospital Bandung menawarkan beragam fasilitas kesehatan lainnya.

Seperti emergency 24 jam yang menangani kasus kegawatdaruratan seperti jantung, stroke, maupun trauma atau kecelakaan yang didukung dengan alur Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang terpisah bagi pasien infeksius dan non infeksius.

Kemudian, Mayapada Hospital Bandung memiliki berbagai layanan unggulan seperti Oncologi Center (pusat rujukan kanker) yang komprehensif.

Baca juga: Resmikan Mayapada Hospital Bandung, Jokowi Puji Konsep Green Building

Mulai dari deteksi hingga layanan radioterapi, sehingga dapat membantu warga Bandung dan Jawa Barat dalam penanganan radioterapi kanker, mengingat fasilitas ini masih sangat terbatas di area Bandung.

Layanan unggulan lainnya yaitu Tahir Neuroscience Center. Layanan ini menangani rangkaian masalah kesehatan saraf mulai dari deteksi dini, tindakan kegawatdaruratan, penanganan bedah yang terintegrasi hingga terapi rehabilitasi pasca-tindakan yang didukung dokter multispesialisasi.

Ada pula Cardiovascular Center yang menangani permasalahan kelainan jantung. Kemudian terdapat Gastrohepatology Center yang menangani permasalahan saluran cerna, mulai dari deteksi dini hingga pembedahan minimal invasif.

Semua layanan tersebut didukung tim dokter multispesialisasi terintegrasi yang lengkap. Mulai dari dokter spesialis hingga subspesialis, pemeriksaan medis dan pemeriksaan penunjang, serta dilengkapi peralatan medis terkini.

Berbagai fasilitas tersebut memperlihatkan Mayapada Hospital Bandung sebagai rumah sakit kelas internasional.

"Terima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Bandung. Sudah sepatutnya Jabar punya rumah sakit berstandar internasional. Didukung dokter dan alkes (alat kesehatan) terbaik, tidak perlu lagi (masyarakat Indonesia berobat) ke luar negeri," ucap Jonathan.

Baca juga: Mahfud MD Sambangi RS Mayapada, Jenguk Korban Penganiayaan Mario Dandy

Semua fasilitas tersebut bisa dinikmati semua kalangan. Sebab Mayapada Hospital Bandung menerima pasien BPJS Kesehatan.

Diresmikan Presiden Jokowi

Mayapada Hospital Bandung diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi). Seusai berkeliling rumah sakit, Jokowi pun melemparkan pujian.

"Semuanya, ruangannya, alat kesehatannya, tata ruangnya, green building Mayapada Hospital Bandung sangat bagus," tutur Jokowi.

Dengan berbagai kemewahan dan fasilitas lengkap ini, seharusnya masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau