Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas "Offroad" Larang Buat Jalur Baru dan Rusak Alam, Minta Panitia Acara di Ranca Upas Dihukum

Kompas.com - 09/03/2023, 11:39 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com - Komunitas Offroad Bandung Selatan, Jawa Barat, sudah melarang anggotanya untuk membuka jalur baru, apalagi sampai merusak lingkungan.

Pernyataan itu disampaikan untuk merespons kerusakan kawasan Ranca Upas Bandung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, akibat acara sepeda motor trail pada Minggu (5/3/2023).

Pembina Komunitas Offroad Bandung Selatan, Eyang Memet, menduga acara itu sampai merusak lingkungan karena panitia yang meninggalkan peserta.

"Ini terjadi karena panitia tidak berada di lokasi saat acara berlangsung. Maka proses hukum harus dilanjut, minimal ada efek jera, ada suatu pertanggungjawaban," sebut Memet saat dihubungi, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Pemulihan Kerusakan akibat Event Trail di Ranca Upas Diperkirakan Butuh Puluhan Tahun

Menurut Memet, ada sekitar dua hektar lahan yang terdampak akibat acara itu.

Peserta acara yang kebanyakan merupakan offroader pemula disebut sampai masuk ke jalur tidak seharusnya karena tidak ada pendampingan.

Karena itu, Memet menyatakan bakal menginvestigasi peristiwa ini.

Pasalnya, kabar soal acara yang menyebabkan kerusakan di Ranca Upas masih dianggapnya simpang siur.

Terlebih lagi, komunitas offroader di Bandung Selatan tidak tahu-menahu soal acara tersebut.

"Apakah dari pihak penyelenggara atau otoritas pemilik lahan yang mengambil keputusan tentang layak atau tidaknya penyelenggara menyelenggarakan acara itu," kata Memet.

Baca juga: Event Motor Trail Rusak Lahan Edelweis Rawa di Ranca Upas, Bupati Bandung: Kita akan Tindak Lanjut

Sebagai informasi, acara sepeda motor trail di kawasan Ranca Upas Bandung yang berlangsung pada Minggu (5/3/2023) berakhir ricuh.

Peserta yang merasa tidak puas dengan panitia sampai membakar beberapa unit sepeda motor.

Belakang juga terungkap bahwa acara itu ikut merusak lahan yang ditanami bunga rawa atau yang kerap disebut edelweis rawa.

Lahan yang asalnya tumbuh rumput-rumput dan ditanami bunga tersebut kini terlihat coklat berlumpur.

Selain itu, di jalan dan camping ground, terdapat lekukan jejak tanah bekas dilintasi ban sepeda motor.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kekacauan pada Event Trail di Rancaupas Bandung akibat Ada Kelalaian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Bandung
Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Bandung
DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

Bandung
Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Bandung
Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Bandung
SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

Bandung
Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Bandung
Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Bandung
Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Bandung
Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com