Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Bandung Beri Izin Sementara Gereja HKBP Gunakan Ruko untuk Tempat Ibadah

Kompas.com, 12 April 2023, 17:26 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jajaran Polresta Bandung memberikan izin sementara pada Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) agar bisa melaksanakan peribadatan dalam ruko yang berada di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, izin sementara tersebut memiliki rentan waktu 2 sampai 3 tahun.

Izin sementara itu, kata dia, merupakan hasil kesepakatan antara berbagai elemen mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung.

"Tenggat waktu itu, merupakan batas hingga ada yang mau membeli ruko tersebut, sambil menunggu silahkan digunakan untuk peribadatan, dan kami pun tetap memantau bagaimana situasi Kamtibmas di Kecamatan Majalaya itu," katanya, saat ditemui di Mapolresta Bandung, Soreang, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Cerita Aiptu Darwin Hutasoit, Polisi yang Juga Penatua Majelis Gereja di Karawang

Sebelumnya, kata dia, pada 2021 sempat ada penolakan dari masyarakat sekitar ruko terhadap peribadatan yang dilakukan oleh Gereja HKBP.

Menurutnya, masyarakat sekitaran menolak peribadatan gereja HKBP lantaran ruko tersebut bukan merupakan tempat ibadah.

Penolakan itu bukan hanya melalui lisan saja, tapi masyarakat sempat membuat tulisan-tulisan dan di pasangkan di sepanjang jalan di depan ruko tersebut.

"Memang pada bulan Maret 2021 ada penolakan dari warga sekitar dengan narasi tempat peribadatan ilegal, sehingga kami mencoba turun langsung cek lokasi. Ternyata, tempat peribadatan itu menempati ruko yang secara peraturan daerah menyebutkan bahwa ruko itu bukan diperuntukan untuk tempat ibadah, sehingga itu lah dasar dari penolakan masyarakat," ujar dia.

Baca juga: Gereja Katedral Makassar Masih Wajibkan Jemaat Pakai Masker Saat Perayaan Paskah

Setelah ditengahi, Polresta Bandung sempat memberikan fasilitas peribadatan di Markas Komando (Mako) Brimob Polda Jawa Barat.

Setelah itu, umat gereja HKBP juga sempat melaksanakan peribadatan di Batalyon 330.

"Kami memfasilitasi peribadatan HKBP ini ke Mako Brimob Polda Jawa Barat berjalan kemudian pindah ke Batalyon 330 berjalan beberapa kali, akhirnya HKBP ini bergabung dengan HKBP yang ada di Kotamadya Bandung," bebernya.

Hasil kesepakatan hari ini, lanjut Kusworo, ruko tersebut bisa digunakan umat gereja HKBP untuk sementara waktu sampai ruko tersebut terjual.

Hasil penjualan ruko tersebut, nantinya akan digunakan untuk membangun gereja baru yang lokasinya sudah dimiliki oleh pihak gereja HKBP.

"Tempat yang disebutkan tadi merupakan tempat yang sifatnya sementara, dimana Ruko tersebut akan di jual dan kita sama-sama mencari tempat yang baru untuk beribadah, dan lahannya sudah ada, hanya saja pembangunan nya membutuhkan biaya yang mana nanti hasil penjualan ruko bakal digunakan juga untuk membangun," tutur dia.

Baca juga: Jemaat HKBP di Rokan Hulu Riau Gelar Pawai Obor Peringati Paskah

Kusworo menegaskan, penolakan yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Majalaya bukan karena adanya unsur intoleransi, tapi murni memprotes lantaran ruko tersebut bukan tempat beribadah.

"Bukan, kami pastikan bukan, karena Kecamatan Majalaya sendiri memiliki berbagai tempat ibadah, penolakannya bukan karena agama satu dan agama yang lain beribadah tapi karena ruko tersebut diperuntukan bukan untuk tempat beribadah. Sesuai dengan solusi tadi bahwa izin sementara sudah keluar, dan masyarakat sekitar dan tokoh masyarakat juga ikut membantu mencari lahan pengganti dari ruko," tuturnya.

Tanggapan Gereja

Sementara Pendeta Gereja HKBP Jason Simanjuntak mengungkapkan menyambut mediasi yang difasilitasi oleh jajaran Polresta Bandung.

"Kita sangat bersuka cita dan memberi apresiasi kepada Polresta Bandung yang memediasi dan memfasilitasi serta konsolidasi dengan masyarakat setempat bersama-sama dengan kami pihak gereja agar mendapatkan kesepakatan," tuturnya.

Ia membenarkan, jika kesepakatan yang telah disepakati menyebutkan jika umat gereja HKBP bisa menggunakan ruko tersebut untuk beribadah.

Baca juga: HKBP Minta Wali Kota Cilegon Keluarkan IMB Gereja, Penolakan Menyakiti Hati Umat Kristen

Namun, hanya dua sampai tiga tahun. Hingga ruko tersebut terjual untuk pembangunan gereja baru.

"Akhirnya kami diberikan waktu untuk menunggu orang yang akan membeli ruko tersebut untuk membangun gereja, waktu itu waktunya satu tahun tapi pada realisasinya belum ada yang beli dan kami tidak mungkin dalam satu tahun tidak beribadah. Akhirnya kamu meminta ke Kecamatan dan Polresta Bandung untuk kembali memakai ruko itu," terangnya.

Hingga kini, kata dia, ruko tersebut belum terjual. Jason mengatakan umat gereja menolak pembelian ruko secara terpisah.

"Kami inginnya sampai ada yang membeli, ruko itu ada tiga pintu jadi ada tiga ruko, kami tidak mau jual eceran, pengennya tiga aja langsung mungkin itu yang sebabkan belum laku," ujar dia.

Saat ini, jemaat yang kerap beribadah di ruko tersebut berjumlah 150 sampai 200 orang. Jason mengatakan penolakan tersebut bukan pertama kali.

Jauh sebelumnya, ketika pertama berdiri di wilayah Rancaekek umat gereja mengalami hal yang sama.

"Awalnya di Rancaekek, di sana juga kami sama dikejar-kejar mungkin karena izin, terus ke sini ke Majalaya sama, akhirnya saya minta untuk di fasilitasi, kemudian ada lahan untuk membangun tapi rukonya belum laku. Kalau besok laku kita enggak pakai itu, sebulan laku kita enggak pakai itu. Waktu dipindah kita sempat ke Mako Brimob ada keluhan jarak kemudian kadang dipakai latihan, terus kami pindah ke 330 di sana tempatnya tidak memadai dam tidak bisa menampung lah," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau