Arus Mudik di Jawa Barat Diklaim Lancar, Ridwan Kamil: 3 Tol Dibuka Tahun Ini

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim arus mudik dan balik Lebaran tahun 2023 berjalan lebih baik dari tahun lalu.

Adapun kepadatan arus kendaraan masih bisa ditangani oleh pihak kepolisian dengan sigap.

Kelancaran itu dilihat dari kepadatan kendaraan pada puncak arus mudik yang masih bisa teratasi dan puncak arus balik yang sudah terlewati dengan lancar pada Selasa (25/4/2023) malam.

Baca juga: Ridwan Kamil soal Namanya Dinilai Layak Dampingi Ganjar: Saya Fatsun, Hormati yang Diputuskan Partai Golkar yaitu Pak Airlangga

"Secara umum arus mudik di Jawa Barat sangat-sangat baik. Per hari ini sudah terlewati puncaknya sehingga kelancaran bisa kita pastikan," ungkap Emil sapaan akrab Ridwan Kamil saat ditemui di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (26/4/2023).

Dari evaluasi arus mudik 2023 ini, Emil mengaku tidak mendapatkan keluhan baik di media sosial maupun laporan secara resmi mengenai kepadatan arus mudik atau arus balik.

"Walau penambahannya 40 persen se-Indonesia raya, namun di Jawa Barat saya tidak mendapati komplain-komplain di medsos. Artinya kalau enggak ada komplain biasanya lancar. Itu evaluasinya," papar Emil.

Baca juga: Arus Balik Hari Ketiga, 14.875 Kendaraan Keluar dari Sumatera

Kelancaran arus mudik 2023 ini tidak lepas dari kerja sama pihak kepolisian yang melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di beberapa titik trouble spot di jalur mudik.

Sementara kepadatan arus kendaraan roda 4 cukup teratasi setelah dibukanya tiga ruas tol di Jawa Barat.

Menurut Emil, dibukanya tiga tol di Jawa Barat ini cukup membantu untuk mengurai kepadatan kendaraan saat arus mudik dan balik.

"Tol Cisumdawu memperlancar arus kendaraan menuju Cirebon dan sebaliknya, kemudian exit Cibadak Tol Bocimi, dan di Bandung Raya ada exit Tol di KM 149. Pembukaan tiga ruas tol ini tidak terjadi di tahun lalu," jelas Emil.

Meski demikian, Emil mengakui masih ada kepadatan arus kendaraan seperti di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor pada 2 hari terakhir.

"Di Jawa Barat berita yang viral kemacetan yang paling padat terjadi hanya di puncak. Lain-lain di luar puncak. Karena puncak ini kapasitasnya 30.000-an, kendaraan yang lewat saat itu bisa 120.000-an," tandasnya.