Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dari Zaman Saya Masih Gadis sampai Mau Punya Cucu Kena Dampak Banjir Terus"

Kompas.com - 29/04/2023, 09:22 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ima Kurnia (52), warga Desa Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, baru pulang dari pabrik saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama hampir dua jam pada Rabu (26/4/2023).

Sanak saudaranya yang datang dari Tasikmalaya menggunakan sepeda motor untuk bersilaturahmi dengannya usai Lebaran juga kehujanan saat itu.

"Tadinya mau halalbihalal, eh hujan besar. Saudara juga pada keujanan soalnya bawa motor," kata Ima kepada TribunJabar.id, Jumat (28/4/2023), dikutip Kompas.com pada Sabtu (29/4/2023).

Air kerap merembes di ruang tamu rumahnya saat hujan deras sehingga kala itu saudaranya harus pindah ke ruangan lain.

"Tamu terpaksa pindah ke ruangan lain, karena saat hujan, suka rembes," ujar Ima.

Baca juga: Surabaya Tergenang Banjir, Jalan Mayjen Sungkono Lumpuh, Dinding Penahan Air Sungai Jebol

Meski lelah setelah bekerja, Ima tetap harus mengepel genangan air di lantai rumahnya, hingga pada pukul 16.30 WIB, air Sungai Citarum meninggi sampai menutupi jalan.

"Saya kira hanya genangan air biasa, tapi air jadi keruh. Kebiasaan disini kalau banjir jadi tontonan warga," ucap Ima.

Ima tak siap, dia belum sempat memasang penghalang, air pun dengan cepat masuk ke rumahnya.

"Halalbihalal sama sudara juga jadi tidak kondusif, deg-degan air semakin tinggi," ungkapnya.

"Motor dipindahkan ke belakang, di tempat yang aman, air banjir di rumah juga tidak begitu tinggi sekitar 30-40 cm," sambungnya.

Beruntung, banjir di rumahnya mulai surut selepas maghrib, dan tak lama berselang, jalan pun mulai bisa diakses kembali.

Baca juga: Surabaya Tergenang Banjir, Jalan Mayjen Sungkono Lumpuh

"Kalau di jalan itu sehabis isya sudah bisa dilewati kendaraan, surut sekitar pukul 20.00 WIB," terangnya.

Usai kejadian itu, Ima berharap, pemerintah daerah bisa segera mempunyai solusi untuk mengatasi banjir di wilayah Kabupaten Bandung.

"Dari zaman saya masih gadis ngontrak di daerah Dayeuhkolot, sampai mau punya cucu, terkena dampak banjir terus," tutur Ima.

"Sebenarnya di daerah Majalaya sudah jarang terjadi banjir, karena Sungai Citarum ada perluasan. Pada awal puasa sehabis sahur pun banjir, namun tidak lama air sudah surut," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Warga Majalaya Bosan Jadi Korban Banjir: dari Jaman Gadis sampai Udah Mau Punya Cucu, Banjir Terus"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Bandung
Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com