Bukan hanya bau yang menyengat, tapi juga air dari sampah yang menggenang di beberapa titik jalan Pasar Baleendah membuat warga atau pedagang kesulitan melintas.
Hal serupa juga dikeluhkan Ilman (36), seorang pembeli di Pasar Baleendah.
Ilman sangat terganggu dengan kondisi gunung sampah tersebut.
Namun, Ilman tak punya pilihan jika harus pergi berbelanja. Pasalnya, selain dekat dengan rumahnya, barang di Pasar Baleendah juga komplet.
"Ya gimana, saya harus ke mana. Kalau bilang keganggu mah ya pasti. Tapi pasar di sini cukup lengkap dan komplet," tuturnya.
Ilman membenarkan jarang sekali melihat gunungan sampah itu menipis atau berkurang.
Setiap kali dia pergi berbelanja ke Pasar Baleendah, gunungan sampah tersebut selalu terlihat sama.
"Saya tahu pasti diangkut, hanya saja waktunya kapan. Terus paling kalau mau lihat sampah di sini bersih ya kalau ada pejabat yang datang. Kayak kemarin pas Pak Jokowi itu sangat bersih," jelas dia.
Sementara, Ali (37), pedagang daging sapi di Pasar Baleendah mengatakan, sudah jengah dengan kondisi sampah yang menggunung di Pasar Baleendah.
Padahal, kata Ali, iuran atau retribusi di pasar ditarik setiap hari oleh petugas. Namun, entah mengapa sampah selalu menumpuk.
"Yang sekarang ini yang numpuk di belakang itu dari bulan puasa juga sudah ada bahkan makin sini makin tinggi," ujar Ali.
"Wah, waktu ada Pak Jokowi, itu semua beres, TPS di belakang bersih, bahkan jalan di pasar sampai diaspal, terus atap-atap juga beres," ungkapnya.
Ali juga menyesalkan banyak warga di luar Pasar Baleendah yang kerap membuang sampah di TPS Pasar Baleendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.