Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Satu-satunya SD di Desa Terpencil Kuningan Jabar Rusak Parah

Kompas.com - 11/05/2023, 19:11 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

KUNINGAN, KOMPAS.com - Video Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tundagan di Desa Tundagan, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, viral di sejumlah media sosial setempat, Kamis (11/5/2023).

Beberapa ruang kelas di sekolah yang berada di desa terpencil ini rusak parah sejak tahun 2019. Pihak sekolah bersama pemerintah dan dinas terkait berencana melakukan perbaikan yang masih dalam proses.

Video yang memperlihatkan dua ruang kelas rusak yang berada di bangunan bagian depan sekolah, sempat ramai di media sosial wilayah Kuningan.

Baca juga: Bangunan Sekolah Rusak dan Tower Nyaris Tumbang akibat Longsor di Bengkayang Kalbar

 

Video tersebut mendapat komentar dari berbagai warga yang mengungkapkan keprihatinan. 

Pantauan Kompas.com di lokasi, hingga Kamis (11/5/2023), kondisi sejumlah ruangan masih tampak rusak.

Kerusakan kategori berat itu terjadi di tiga ruang kelas. Yakni kelas 3A, 3B di bagian depan, serta kelas 6, yang harus ditopang dengan bambu, karena nyaris ambruk.

Baca juga: 50 Bakal Caleg dari PKS Daftar ke KPU Kuningan Naik Odong-odong 

Beberapa ruang kelas lainnya juga mengalami kerusakan ringan, dengan kondisi kayu berayap, atap berlubang, dan tembok terkelupas. Total kerusakan berat dan ringan terjadi pada 10 ruang kelas.

Udin Sanudin, wali kelas 6 SDN Tundagan menyebut, video viral itu memang benar terjadi di SDN Tundagan yang diambil beberapa hari lalu. Dia menyampaikan, tiga ruang kelas yang rusak serius ini sudah terjadi sejak 2019. 

Akhirnya, pihak sekolah harus mengatur ruang kelas yang tersisa untuk kegiatan belajar 250 siswa-siswinya.  

“Kalau untuk belajar, dari tahun 2019 kita alihkan dari dua bangunan yang sudah tidak terpakai karena rusak berat ke ruang yang di atas. Tapi ternyata ruang kelas di atas juga tidak bisa dipakai lama, karena juga rusak lagi,” kata Udin saat ditemui Kompas.com di SDN Tundagan Kamis pagi. 

Karena hal itu, Udin bersama para guru sepakat untuk membagi sebelas rombongan belajar dari kelas 1 hingga kelas 6, untuk belajar ke beberapa ruangan yang tersisa. 

Khusus untuk kelas 3A dan 3B, yang ruangannya rusak berat, keduanya dipindah ke ruang perpustakaan dan ruang penjaga sekolah yang sempit.

Sementara siswa-siswi kelas 6 ke ruangan kelas yang rusak ringan, namun masih aman untuk dipakai kegiatan belajar mengajar.

Satu-satunya sekolah di Desa Tundagan

Beberapa tahun sebelumnya, pemerintah telah merger atau menggabungkan SDN Tundagan 1 dan SDN Tundagan 2, menjadi SDN Tundagan. Sejak saat itu, sekolah ini menjadi satu-satunya sekolah di desa setempat. 

Kompas.com menempuh jarak sekitar 15 hingga 20 kilometer dari pusat pemerintah Kabupaten Kuningan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Bandung
Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com