Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik dan Sindir Jalan Rusak, Warga Cirebon Pasang Spanduk Wisata "Jeglogan Sewu"

Kompas.com, 11 Mei 2023, 20:31 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Masyarakat Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memasang sejumlah spanduk sindiran bertuliskan wisata jeglogan sewu atau wisata lubang 1.000 di sekitar jalan rusak, Kamis (11/5/2023). 

Warga terus bergerak mengkritik pemerintah daerah yang belum juga memperbaiki jalan rusak selama bertahun-tahun. Warga pun merasa sangat lelah dan resah.

Baca juga: Jalan Rusak di Cirebon Tak Kunjung Diperbaiki, Warga: Pak Jokowi Tolong ke Sini

Pantauan Kompas.com di lapangan, sejumlah warga memasang beberapa spanduk di Jalan Raya Nyi Mas Cangkring, Desa Tegalsari, Kecamatan Plered. Spanduk itu bertuliskan lengkap:

“Selamat Datang, di Kawasan Objek Wisata Jeglogan Sewu, Jalan Nyimas Cangkring Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Hati-hati yang melintas jalan ini resiko ditanggung sendiri”

Spanduk berukuran sekitar 70 hingga 50 centimeter ini dipasang di sisi kanan kiri jalan, yang memanjang sekitar 500 meter hingga satu kilometer.

Baca juga: Warga Trenggalek Pasang Baliho Pantun Sindir Jalan Rusak, Bupati Tinjau Lokasi dan Balas Pantun

Yadi, salah seorang warga Desa Tegalsari menyampaikan, spanduk tersebut merupakan bentuk kritik sekaligus sindiran warga atas kondisi jalan yang rusak. Warga menilai kerusakan jalan ini sudah sangat parah dan terjadi selama bertahun-tahun.

“Ya sindiran buat pemerintah, aparat di sini, supaya cepat dibetulin jalan rusak ini. Supaya jalan bagus. Di sinikan banyak pabrik-pabrik, ada kecamatan, ada polsek, malu dong sama daerah lain, khususnya daerah Plered. Panjang ini rusaknya,” kata Yadi. 

Yadi mengungkapkan, kerusakan tidak hanya di satu titik. Kerusakan dimulai dari jalan raya utama Pantura sekitar pertigaan Cikere, hingga ke bagian ujung Kecamatan Plered, di Desa Pangkalan, dan terus memanjang ke kecamatan lain.

Kata-kata dalam poster sindiran itu yang menyebut Jeglogan Sewu atau lubang 1.000, menyimbolkan bahwa kerusakan terjadi sangat banyak dan di mana-mana.

Pasalnya, jalan yang rusak ini seketika akan menjadi kubangan apabila hujan deras datang. Air seketika menggenangi dan menutup permukaan jalan yang dipenuhi lubang.

“Proteslah, supaya pemerintah cepet ada perbaikannya. Karena bupati ngontrol cuman ngontrol aja, ga ada tanggapan lanjutnya. Memang sempet ada bupati ke sini, tapi kelanjutannya ga tau. Sampai saat ini belum ada perbaikan,” tambah Yadi

Takwanudin yang setiap hari menggunakan jalan rusak itu, sudah sangat lelah. Jalan rusak sangat membahayakan keselamatan jiwa para pengguna jalan yang melintas.

Bahkan motor dan juga mobil milik tetangganya yang tinggal di perumahan di Desa Tegalsari, cepat rusak. 

“Setiap hari saya lewat sini, bukan hanya ban saja yang cepat rusak. Kaki-kaki mobil juga tetangga saya cepat rusak,” tambah Takwanudin. 

Takwanudin sangat berharap jalan rusak yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun, agar segera dapat diperbaiki.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Iwan Rizki, mengakui ada sebanyak 150 kilometer jalan rusak berat di Kabupaten Cirebon.

Kondisi ini tersebar di berbagai tempat, salah satunya Jalan Raya Cangkring, Kecamatan Plered.

Pemerintah baru berencana melakukan perbaikan pada akhir Mei mendatang.

“Insya Allah 31 ruas jalan atau 31 kilometer sudah mulai diperbaiki pada akhir Mei 2023,” kata Iwan saat ditemui usai unjuk rasa terkait jalan rusak oleh mahasiswa di kantor bupati,  Senin (8/5/2023) petang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau