KOMPAS.com - Modus Asep Saepudin (39), guru ngaji yang mencabuli belasan anak muridnya di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, semakin terungkap.
Pencabulan yang terjadi di rumah sekaligus tempat belasan muridnya mengaji itu dilakukan pelaku sejak tahun 2021.
Penasihat hukum pelaku, Sony Sanjaya mengatakan, untuk melancarkan aksinya, Aep menceritakan kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom kepada para korbannya kemudian meminta mereka melakukan perbuatan serupa dengan cerita tersebut.
"Dari pengakuan tersangka, ia menceritakan kisah Nabi Luth dan kaum sodom kepada para korban, lalu melakukannya," kata Sony, dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (4/6/2023).
Sony menyampaikan, awalnya pelaku tak mau mengakui tindak pencabulan yang dilakukannya saat diperiksa polisi.
Baca juga: Guru Ngaji di Garut Cabuli 17 Anak Laki-laki, Mengaku Jadi Korban Pelecahan Saat Kecil
Akan tetapi, setelah menjalani beberapa kali pemeriksaan, pelaku pun akhirnya mengaku telah melakukan pencabulan kepada para korban.
"Tersangka juga melakukannya disaksikan langsung oleh korban lain," ujar Sony.
Dalam kesempatan itu, Sony membantah bahwa pelaku adalah guru ngaji abal-abal. Pasalnya, saat pertama kali berkomunikasi dengan pelaku, menurut Sony, Aep termasuk orang yang menguasai ilmu agama.
"Jadi kalau disebutkan tidak paham agama itu mungkin keliru. Dia sangat tahu soal agama, hadis, dan lain-lain," ucap Sony.
Sony menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu kelengkapan berkas kasus tersebut dari kepolisian, kemudian pelaku pun akan menjalani sidang perkaranya.
"Sesuai undang-undang, ada hak bagi tersangka untuk didampingi proses hukumnya," jelasnya.
Pelaku dapat dijerat dengan Pasal 76E Jo. Pasal 2 UU. RI. No 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No. 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak.
Jika terbukti bersalah, pelaku dapat dijatuhi hukuman 15 tahun penjara ditambah sepertiga hukuman karena korban lebih dari satu.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Akal Busuk Oknum Guru Ngaji di Garut, Pakai Kisah Nabi Luth untuk Salurkan Nafsu Bejatnya"
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.