Dewi menceritakan, proses persalinan terbllang sulit karena kondisi bayi besar dan panggul bumil sempit.
Terlebih, sang bumil sudah kehilangan tenaga sehingga perlu mendapat bantuan dorongan agar jabang bayi bisa segera keluar.
“Dalam situasi normal, dengan kondisi bobot bayi dan ibunya seperti itu perlu divacum bahkan bisa sesar, Tapi, alhamdulilah persalinan bisa dilakukan, bayinya selamat dan kondisi ibunya berangsur pulih," ujar Dewi.
Kepala Desa Gelarpawitan, Heri Kuswanto saat dihubungi membenarkan kejadian warganya yang melahirkan di jalan saat tengah dibawa ke puskesmas.
Ibu hamil itu terpaksa ditandu karena buruknya infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
“Jarak dari rumahnya ke puskesmas itu sekitar 13 kilometer dengan kondisi jalan terjal dan berkelok, karena memang lokasinya melosok, jauh dari akses,” kata Heri kepada Kompas.com, Kamis.
Disebutkan, kendati persalinan berlangsung darurat, namun ditangani langsung bidan desa yang turut mendampingi selama perjalanan.
“Kejadian ini bukan kali pertama, tapi yang kesekian kalinya. Salah satu faktorya ya karena kondisi jalan, ya, rusak,” ujar dia.
Kendati begitu, pemerintah desa setempat terus berupaya meningkatkan kualitas jalan, kendati persentase anggaran yang ada dengan kondisi jalan yang harus diperbaiki timpang.
“Terlebih, selain jalan, infrastruktur jembatan juga di wilayah kami minim, perlu ada peningkatan agar akses masyarakat bisa lebih mudah,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.