KOMPAS.com - Suharja (70), jemaah haji asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, hilang di Arab Saudi.
Kabar itu sudah diketahui oleh pihak keluarga di Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
Anak Suharja, Didin Saefudin (41) mengatakan, ayahnya sudah hilang selama 12 hari.
Kabar itu didapat dari sang ibu sekaligus istri Suharja bernama Aat (58) yang mendampinginya berangkat ibadah ke Tanah Suci.
"Bapak hilangnya udah 12 hari. Kata emak di ditu teh, ngawartosan bapak tos teu aya hilang (kata ibu di sana, ngasih tahu bapak udah hilang)," ujar Didin, Senin (10/7/2023).
Didin mengatakan, Suharja awalnya sedang berada di padang Arafah selepas menunaikan ibadah armuzna.
Suharja kemudian menunggu sang istri yang berada di toilet umum. Namun, keberadaannya tak diketahui beberapa saat setelah istrinya keluar dari toilet.
"Lagi di WC, ibu masuk, bapak keluar lagi. Bapak udah masuk, ibu nunggu lagi di luar, Ditungguin teh udah enggak ada, udah hilang, enggak tahu hilangnya ke mana," ucapnya.
Didin mengatakan, ayahnya selama tiga tahun terakhir sudah mengidap penyakit dimensia atau linglung.
Suharja juga sebelumnya pernah hilang, tapi berhasil ditemukan.
"Sebelumnya enggak ada, yang pertama, yang enggak ada di sana tapi ketemu lagi, itu mah empat jam kemudian," ujarnya.
"Bukan sekali (hilang), dua kali sama sekarang," jelas anak ketiga dari Suharja dan Aat itu.
Dia berharap ayahnya bisa segera ditemukan dalam kondisi sehat.
Diketahui bahwa Suharja, jemaah dari Kloter KJT 10, merupakan satu dari tiga jemaah yang hilang dan sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
Dua jemaah lainnya bernama Idun Rohim Zen bin Rohim asal Provinsi Sumatera Selatan yang bergabung di kloter 20 dan Niron Sunar Suna asal kloter 65 Surabaya, Jawa Timur,