BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pemindahan penerbangan jet komersial dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati Majalengka akan dimulai Oktober 2023.
Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara, R. Indra Crisna Seputra mengatakan Bandara Husein Sastranegara Bandung siap dan mendukung rencana tersebut.
Baca juga: Prabowo Bertekad jika Diberi Mandat oleh Rakyat Bakal Teruskan Program Jokowi
"Intinya bahwa Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Husein dan Bandara Kertajati itu mendukung program tersebut. Angkasa Pura II menerapkan multi airport system di mana seperti yang disampaikan Presiden pada 29 Oktober akan dilakukan penataan rute pesawat," kata Indra, dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Usul ke Jokowi Pilkada 2024 Dipercepat
Namun demikian, meski jalur penerbangan pesawat jet komersial dipindah ke Kertajati, Bandara Husein Sastranegara tetap melayani untuk penerbangan pesawat tipe baling-baling.
"Untuk tipe jet di Kertajati dan Bandara Husein akan tetap beroperasi untuk tipe pesawat propeller (baling-baling)," ucapnya.
Seperti diketahui, saat ini Bandara Husein Sastranegara melayani sekitar 19 penerbangan pesawat komersil jet tiap harinya dengan jumlah penumpang sekitar 2.540 orang. Jumlah itu kata dia meningkat setelah pandemi Covid-19.
Baca juga: Tol Cisumdawu Diresmikan, Permudah Akses ke Bandara Kertajati
Sedangkan sebelum pandemi, Husein Sastranegara bisa melayani 87 penerbangan dengan penumpang lebih dari 10 ribu orang per hari.
"Terus turun di 2019-2022 dan saat ini di 2023 sampai 10 Juli kami menghitung ada 19 penerbangan, artinya ini sudah melebihi saat masa pandemi dan pertumbuhan penumpang 2.540 orang," jelasnya.
Dari jumlah itu, mayoritas penumpang menggunakan pesawat komersil jet dengan tujuan Denpasar, Kualanamu, Balikpapan, Palembang hingga Banjarmasin. Selain itu ada juga layanan penerbangan dengan pesawat ATR 72.
"Tentunya yang ber-impact itu semua rute yang diterbangi jet seperti ke Denpasar, Kualanamu, Balikpapan, Palembang, Banjarmasin. Ini hanya ada satu penerbangan ATR, Jogja transit Surabaya," ujarnya.
Terkait rencana pemindahan, Indra mengaku belum mengetahui berapa maskapai yang akan membuka rute penerbangan dari Kertajati. Pasalnya, hal ini merupakan kewenangan dari masing-masing maskapai.
"Tentunya nanti kita serahkan ke airline dan mereka punya market itu kita serahkan ke mereka. Pemerintah sudah mengatur 29 Oktober sesuai tipe pesawat dengan nanti kesiapan airline," ungkapnya.
Disinggung terkait naiknya traffic penerbangan, Indra menegaskan bahwa setiap bandar udara dimanapun merupakan pintu gerbang dari perekonomian dan pariwisata.
Bandara Kertajati, katanya, dibangun untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi di Jawa Barat maupun di wilayah sekitar bandara.
Begitupun dengan rencana pemindahan penerbangan yang akan berimbas pada peningkatan ekonomi dan wisata di eikayah Jabar.
"Jadi saya rasa dimanapun bandara dikembangkan akan cepat bertumbuh, contohnya seperti Kemayoran, sebelum ditutup dipersiapkan adalah Cengkareng. Akhirnya Cengkareng ramai, dibuka Halim. Dua ini multi airport system, sama seperti Husein dan kertajati. Itu yang diterapkan Angkasa Pura II" katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.