KOMPAS.com - Bayi laki-laki dari pasangan suami istri M Thabrani dan Siti Maulia asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertukar dengan bayi lain.
Hal ini terungkap berawal dari nama di gelang bayi yang tidak sesuai.
Baca juga: Bayi di Bogor Tertukar karena Salah Gelang, Keluarga Lapor Polisi
Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho menjelaskan, awalnya Siti melahirkan secara sesar di salah satu rumah sakit di daerah Kemang, Kabupaten Bogor, Jabar, Senin (18/7/2022) atau setahun lalu.
Baca juga: Pertama Kali, RSSA Malang Akan Lakukan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam
Di hari kedua saat menyusui bayinya, Siti merasa ada kejanggalan. Namun, saat itu dia tak terlalu menghiraukannya.
Beberapa hari setelahnya, Siti dan bayinya pulang ke rumah.
Namun, mereka kaget bayi yang digendong Siti mengenakan gelang atau label nama yang tidak sesuai.
Siti kemudian mengonfirmasi hal itu ke rumah sakit. Namun, seorang bidan mengatakan bahwa yang tertukar hanya gelang, bukan bayinya.
Siti yang masih penasaran terus mencari kebenaran dari bayi yang dirawatnya.
Siti dan suaminya akhirnya melakukan tes DNA di Lab Cempaka Putih, Jakarta, pada Juni 2023.
"Tes DNA dilakukan dua bulan yang lalu. Hasilnya, antara ibu dan anak berbeda. Sampel A dan sampel B itu berbeda. Jadi secara saintifik sudah jelas ini (bayinya tertukar)," ungkap Rusdy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/8/2023)..
Keluarga Siti belum mendapat kepastian mengenai keberadaan bayi mereka yang tertukar selama setahun.
Keluarga juga sudah mendatangi rumah sakit. Namun, tak ada jawaban yang memuaskan karena pihak rumah sakit juga kebingungan mencari keberadaan bayi kandung Siti.
Rusdy mengatakan, belakangan pihak keluarga Siti mencurigai bayi mereka dirawat oleh satu keluarga.
Siti kemudian meminta orangtua dari bayi tersebut untuk melakukan tes DNA, tapi mereka menolak
"Yang kita praduga karena nama ibu itu ada di gelang bayi kami karena gelang tertukar, muncul kecurigaan ya nama ibu itu. Kita minta tes DNA, dia enggak mau. Jadi selama setahun klien kami menyusui bayi yang berbeda," ujarnya.