Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air, Warga Kampung Warung Cina Belum Pernah Terima Bantuan

Kompas.com - 21/08/2023, 21:20 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah dua bulan warga Kampung Warung Cina, RT 02 RW 01, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menggunakan air sungai Cilanang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal ini karena wilayah tersebut dilanda kekeringan dan krisis air. Di sisi lain, hingga saat ini belum ada bantuan air bersih dari pemerintah setempat.

Padahal, aliran sungai Cilanang yang mengitari pemukiman warga di RW 01 tersebut kerap dijadikan pembuangan limbah tekstil dari pabrik yang tak jauh dari Kampung Warung Cina.

Baca juga: Warga Kampung Warung Cina Alami Kekeringan, Terpaksa Sedot Air Sungai yang Terkontaminasi Limbah

 

Ehor Rohman (45) Ketua RT 03 mengatakan, warga Kampung Warung Cina, khususnya RT 01, menggunakan mesin penyedot air untuk menyedot air dari sungai Cilanang.

Usai disedot, air tersebut kemudian ditampung ke dalam kolam berukuran besar, yang nantinya secara otomatis akan mengisi sumur-sumur warga.

Dia menjelaskan, ini merupakan kekeringan tahun kedua yang dialami warganya.

Selain karena kemarau, kekeringan juga diakibatkan kontur tanah Kampung Warung Cina lebih tinggi dari sungai yang ada seperti sungai Cilanang.

"Kalau enggak hujan di sini air cepat kering gitu, karena sungainya dalem dan daratannya tinggi jadi cepat kekurangan airnya," ucapnya.

Dibandingkan dengan wilayah yang lain, Kampung Warung Cina RT 01 mengalami kondisi yang sangat kritis.

Kondisi akan berangsur pulih, saat musim penghujan datang. Ia mengaku terus berupaya agar kebutuhan air warga bisa terpenuhi.

"Walaupun satu bulan, di sini airnya cepet surut, jadi airnya kurang. Iyah pasti kaya gini, dibanding RT lainnya, di sini paling darurat kekeringan. Ya gimana caranya bisa air masuk ke dalam sumur dan terisi lagi," ungkap dia.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah mulai dari tingkat Desa hingga Pemerintah Kabupaten Bandung belum memberikan bantuan air bersih.

Pun pabrik tekstil yang mengitari Kampung Warung Cina pun belum memberikan bantuan air bersih.

"Belum ada, bantuan air bersih. Sejauh ini masih gini pakai air Sungai yang dipompa," tuturnya.

Baca juga: Air Permukaan Bendungan BKT Jakarta Timur Menyusut Hingga 30 CM, Bisa Picu Kekeringan

Rohman berharap, bantuan air bersih segera datang. Pasalnya, air bersih merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat.

Jika memang tak ada bantuan, ia berharap siapapun termasuk pemerintah menyediakan stok mesin penyedot yang banyak dan baik kondisinya.

"Harapannya Air supaya air enggak kekeringan, mesinnya ada, agar masyarakat insiatif. Karena enggak semua kebagian juga kalau lagi nyedot air dari Sungai. Kalau mesin ada dan banyak memungkinkan air bisa didistribusikan ke warga-warga yang mau atau butuh air," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com