CIANJUR, KOMPAS.com - Ratusan warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan jatah air bersih.
Pasalnya, sudah hampir dua bulan sumur-sumur di rumah warga mengering dampak kemarau panjang.
Pantauan Kompas.com di Kampung Cijengkol Kaler, Desa Sukamanah, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Rabu (23/8/2023), warga mengumpulkan ember di pos ronda untuk mendapatkan jatah air bersih dari sumur masjid setempat.
"Dapat jatahnya pagi dan malam hari kalau di RT sini. Karena banyak jadinya bisa berjam-jam baru bisa dapat airnya,” kata Lilih Soliyah (45), seorang warga setempat kepada Kompas.com, Rabu.
Baca juga: 7 Desa di DAS Bengawan Solo Krisis Air Bersih akibat Kemarau Panjang
Disebutkan, sudah dua bulan sumur di rumahnya kering. Lilih kini hanya mengandalkan pasokan air bersih dari sumur masjid.
“Sehari paling kuat ambil air empat kali ember besar bolak balik. Itu pun harus irit pakainya, mandi cukup sekali sehari saja,” ujar dia.
Suara senada disampaikan Ai Hasanah (37) yang mengaku sejak 03.00 WIB sudah harus bersiap mengantre air bersih.
Ia pun terpaksa mengakali pemakaian air bersih di rumahnya agar bisa berhemat.
"Air bilasan pakaian, tapi yang sudah gak ada busanya dipakai lagi buat cuci piring. Kalau air bekas wudhu dipakai lagi untuk keperluan banjur-banjur dan kakus," kata Ai di sela antrean, Rabu.
Baca juga: Warga di Banyuwangi Antre Beli Elpiji 3 Kilogram
Endang Jaenudin (54), ketua RW setempat menyebutkan, 350 kepala keluarga mengalami kesulitan air bersih.
Sudah dua bulan, ratusan warganya mengandalkan pasokan air bersih dari sumur masjid.
“Alhamdulillah masih ada sumber air tersisa, tapi ya harus mengantre lama karena banyak yang membutuhkan,” kata Endang, Rabu.
Baca juga: Kekeringan di Semarang, 8 Kelurahan Minta Bantuan Air Bersih
Dikatakan, saat ini Endang membagi tiga titik untuk distribusi air bersih tersebut.
“Dijadwal jatah ambil airnya supaya adil dan semua bisa kebagian. Warga yang di bawah tempatnya di masjid, dan untuk yang di atas, di sini kita tarik selang dari toren masjid,” terang dia.
Endang berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan berupa pembuatan sumur bor untuk membuka sumber air baru.
“Lahannya sudah ada, wakaf dari warga, sudah kita ajukan juga untuk permohonan bantuannya, semoga ada respon bagus,” ujar Endang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.