Kader Demokrat Turunkan Baliho dan Banner Anies Baswedan di Bogor

BOGOR, KOMPAS.com - Baliho dan banner bergambar bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang tersebar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diturunkan. 

Penurunan itu dilakukan sebagai bentuk reaksi kekecewaan para kader Partai Demokrat yang ada di Bogor.

Mereka kecewa karena Anies menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Soal Jadwal Deklarasi Anies-Muhaimin, Sekjen PKB: Besok Sabtu Kami Update

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita mengatakan, Anis Baswedan sudah mengambil keputusan tanpa urun rembuk atau konfirmasi dengan teman perjuangan.

Sebab sebelumnya, Anies meminta berpasangan dengan AHY di Pilpres 2024. Karena itu, apa yang dilakukan Anies masuk kategori pengkhianat politik.

"Saya instruksikan kepada semua struktural Partai Demokrat di semua tingkatan, anggota Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bogor, berikut kepada para Bacaleg dan relawan Demokrat untuk mencopot semua foto Anies Rasyid Baswedan (ARB) di semua baliho, banner, dan alat peraga lainnya," ujar Dede melalui keterangan tertulisnya, Jumat.

Baca juga: Surat Pemberitahuan Acara Deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya Besok Sudah Diterima oleh Polisi

Menurutnya, perilaku mengambil keputusan tanpa konfirmasi dengan teman seperjuangan yang dilakukan Anies adalah bentuk pengkhianatan terhadap komitmen perjuangan.

Seharusnya, misi awal perubahan dan perbaikan dilakukan dengan baik, santun, dan beradab.

"Mulai detik ini dan hari ini, kami menolak tegas bekerjasama dan bersinergi dengan pengkhianat," tegasnya.

Perilaku Anies adalah bentuk pengkhianatan politik.

"Kita akan tetap istiqamah menjalani proses politik ini dengan cara baik, santun, dan beradab," jelasnya.