Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Video Siswa SMP di Bandung Baku Hantam, Kepsek: Itu Hanya Bercanda

Kompas.com, 5 September 2023, 19:44 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -  Kepala Sekolah SMPN 2 Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat, Euis Hasanah, membantah bahwa sejumlah muridnya berkelahi di lahan kosong.

Pernyataan Euis ini terkait video siswa SMPN 2 Bojongsoang yang terlihat saling pukul di lapangan tenis yang berada di Komplek Griya Bandung Indah (GBI), Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Geruduk Mapolrestabes Medan, Mayor Dedi Patsus 7 Hari, 8 Prajurit TNI Disanksi Disiplin

Baca juga: Kepemimpinan Berakhir, Ridwan Kamil Serahkan Kujang Pusaka ke Bey Machmudin

Euis mengatakan, menampik bahwa kejadian tersebut merupakan tawuran atau proses perekrutan geng motor seperti informasi yang beredar.

Menurutnya, kejadian itu hanya bentuk keisengan atau candaan dari siswanya.

"Jadi mereka pulang, biasa bareng. Katanya pergi ke sekolah juga bareng. Jadi kemarin itu mereka spontan, sambil pulang bareng, ngobrol, lalu ada ajakan, 'hayu ah ke bangunan situ'. Lalu dari situ kumpul-kumpul, lalu mereka bermain seolah-olah serang berkelahi, tapi kami akui memang main-mainnya kurang bagus," kata Euis.

Euis mengatakan, di lingkungan SMPN 2 Bojongsoang tidak diperbolehkan adanya anggota atau perekrutan geng motor.

"Itu tidak benar, karena kebetulan tadi malam kami bertemu langsung dengan Pak Kanit dan berkomunikasi dengan berbagai pihak, Pak Kades, Pak RW, Pak Camat, dari dinas pendidikan juga," terangnya.

Total siswa yang terlibat dalam video tersebut berjumlah 23 orang dan didominasi oleh kelas 9.

Pihak sekolah tak memungkiri bahwa sebelumnya sempat terjadi kejadian serupa di mana saat itu siswa SMPN 2 Bojongsoang berkelahi dengan pihak luar.

"Kalau di semasa saya sebelumnya pernah satu kali. Itu pun dengan pihak luar, bukan hanya siswa kita, karena ada ajakan dari anak-anak sekolah lain. Tapi alhamdulillah bisa ditangani. Nah, tahun kedua saya di sini, ini baru terjadi lagi," kata Euis.

Pihak sekolah telah mengundang semua orangtua murid, kepala desa, tokoh masyarakat untuk menindaklanjuti video viral itu.

Dalam pertemuan itu, sejumlah siswa telah dimintai klarifikasi dan mereka menyatakan bahwa kejadian itu bukan perkelahian atau perpeloncoan untuk masuk geng motor.

"Juga tidak ada niat berantem atau tawuran, tidak ada. Jadi mereka hanya spontan aja. Makanya kalau kita perhatikan di video, ada siswa yang jatuh tidak langsung dipukuli terus, tapi mereka bantu bangun. Itu salah satu bukti bahwa mereka itu hanya  main-main." Tuturnya.

Para siswa juga telah membuat surat pernyataan agar tak  mengulangi hal serupa.

Sering terjadi perkelahian di lapangan tenis

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan sekelompok siswa diduga terlibat perkelahian di sebuah bangunan tua yang tak terpakai.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau