BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat berencana melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi kekeringan yang semakin meluas. Tercatat, 16 dari 27 kabupaten/kota di Jabar terdampak kekeringan ekstrem.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, modifikasi cuaca akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, lebih dari setengah wilayah di Jabar terdampak kekeringan.
Baca juga: BMKG: 4 Wilayah di Sumsel Terancam Alami Kekeringan, Ini Daftarnya
"Kita berupaya membuat teknologi modifikasi cuaca. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada kegiatan tersebut. Sedang kita lakukan, apa pun yang dibutuhkan ya hujan," ucapnya saat dihubungi, Kamis (14/9/2023).
Dia menyebutkan, daerah di Jabar yang terdampak kekeringan yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, dan Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Lebih lanjut, disebutkan sebanyak 109 kecamatan, 268 desa dan 129.314 Kepala Keluarga (KK) mengalami kesulitan air bersih. Mengatasi itu, pihaknya telah menyalurkan bantuan 5,2 juta liter air ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan.
Hadi mengungkapkan, ada tiga daerah di Jabar yang saat ini telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor. Menurutnya, diperlukan biaya yang cukup besar untuk menanggulangi kekeringan di Jabar
"Wilayah Kabupaten Bogor menjadi yang terparah. Sebanyak 115 desa atau 65.054 KK mengalami krisis air bersih," ucapnya.
Dia memprediksi kekeringan ekstrem yang terjadi di Jabar akan berlangsung hingga Oktober 2023 mendatang. Masyarakat pun diimbau berhemat menggunakan air agar ketersediannya bisa terjaga.
"Potensinya bisa sampe Oktober. Masyarakat harus benar-benar berhemat pemanfaatan air dan kita gak tahu juga dampak apakah ini prediksi apakah akan masih lanjut," ucap Hadi.
Baca juga: Kekeringan, Peternak di Semarang Kesulitan Mendapatkan Rumput untuk Pakan Sapi
Sementara itu, berdasarkan analisis PMG Muda BMKG Bandung, Yuni Yulianti menyebutkan, musim kemarau di Jabar tahun ini lebih panjang tiga dasarian atau satu bulan. Musim hujan diprediksi akan terjadi di bulan November 2023.
"Potensi hujan di Jabar masih sangat rendah. Meskipun beberapa ada yang hujan tapu masih dalam skala sangat lokal dan durasi singkat beluk masuk kriteria awal musim penghujan," katanya.
"Musim kemarau tahun ini secara panjang musim memang lebih panjang sekitar satu bulan. Awal musim hujan biasanya Oktober saat ini diprediksi di November," tambah Yuni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.