Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diduga Minta Uang ke Korban Begal di Bandung, Senyum Tipis Diberi Rp 200.000

Kompas.com - 26/09/2023, 18:02 WIB
Agie Permadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG,KOMPAS.com - Kapolsek Sukasari Kompol Darmawan membantah anggotanya meminta uang kepada korban begal, seperti unggahan yang viral di media sosial.

Darmawan mengatakan, yang terjadi sebenarnya merupakan miskomunikasi.

Baca juga: Cerita Dosen yang Viral Minta Dipanggil Yang Mulia, Ingin Perlihatkan Dunia Kerja ke Mahasiswa

"Mungkin antara penyidik dan dia itu salah komunikasi. Kami pun tidak meminta sepeser pun sampai detik ini, enggak minta uang sepeser pun. Mungkin salah komunikasi karena mungkin anggota ini kan tempatnya jauh di Cihanjuang. Mungkin anggota menyampaikan jauh atau apa, (tapi) kita klarifikasi," ujar Darmawan saat dihubungi, Selasa (25/9/2023).

Baca juga: Cerita Begal Bersenjata Api di Bandung Salah Sasaran, Cari Geng Motor yang Kena Mahasiswa

Diketahui bahwa polisi yang dituduh meminta uang merupakan penyidik Unit Reskrim Polsek Sukasari di Kota Bandung, Jawa Barat.

Saat ini, polisi tersebut sedang diperiksa Propam Polrestabes Bandung. 

Sementara, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait unggahan tersebut.

"Sedang dilakukan pengecekan ke polsek," ucap Budi lewat pesan singkat.

 

 

Lapor polisi, tapi dimintai uang

Kasus ini viral usai sebuah akun TikTok @MutiaraIP mengaku dimintai uang saat melaporkan kasus begal yang menimpanya ke Polsek Sukasari. 

 

"Jadi Jumat malam aku kena begal di Secapa (kawasan Setiabudi, Kota Bandung). Pas malam aku dibegal, aku langsung buat laporan ke polsek terdekat," tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Korban kemudian membuat laporan ke Polsek Sukasari. Di malam hari, korban kemudian membuka media sosial dan melihat motornya di jual di Facebook.

Keesokan harinya, korban kembali mendatangi Polsek Sukasari untuk melaporkan bahwa motornya yang dibegal dijual di media sosial. 

Namun, saat di kantor polisi, korban mengaku ada anggota polisi yang meminta uang. 

"Pas mau cabut nih, tiba-tiba minta uang bensin dan makan cenah. Aku bilang cuma ada Rp 200.000, tapi disenyumin tipis. Terus aku naikin, 'Yauda, Rp 500.000, Pak, saya ini juga tanggal tua'. Kurang cenah gaiis 500 mah te karasa, minta sejuta cenah langsung berangkat. Tapi karena aku belum ada uangnya jadi aku tunda besok," tulisnya. 

"Tapi belum ganti hari, pas dicek lagi, ternyata udah kejual motornya," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Bandung
Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Bandung
Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Bandung
7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

Bandung
Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Bandung
Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Bandung
Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus 'Study Tour'

Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus "Study Tour"

Bandung
Jalur Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu Putus Tertimbun Longsor

Jalur Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu Putus Tertimbun Longsor

Bandung
RSD Gunung Jati Cirebon Sesuaikan Penghapusan Kelas BPJS Jadi KRIS

RSD Gunung Jati Cirebon Sesuaikan Penghapusan Kelas BPJS Jadi KRIS

Bandung
Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bandung
Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Bandung
4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

Bandung
Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Bandung
Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Bandung
Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com