BOGOR, KOMPAS.com - Pemadam kebakaran mengalami kesulitan memadamkan api yang membakar Pasar Leuwiliang di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/9/2024) malam pukul 20.20 WIB.
Hingga Kamis (28/9/2023) dini hari atau pukul 03.30 WIB, api masih menyala dan pemadaman terus diupayakan.
Kasie Penyelamatan dan Pertolongan Darurat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Asan mengatakan bahwa ada beberapa kendala pemadaman.
Baca juga: Kebakaran Pasar Leuwiliang, Api Berkobar sampai Dini Hari dan Hanguskan Ratusan Kios
Pertama, pemadam kesulitan menemukan sumber air karena sumur di wilayah tersebut kering.
Kedua, embusan angin cukup kencang sehingga menyebabkan api cepat menyebar ke kios yang mudah terbakar
"Tadi kendala kita itu ya anginnya gede ya. Kemudian musim kemarau sehingga sumber air (untuk pemadaman) jadi sulit," ujar Asan kepada Kompas.com, Kamis dini hari.
Saat itu, para pemadam kebakaran menggunakan berbagai cara untuk memadamkan api di bagian belakang dan depan pasar.
Namun, api yang berasal dari blok B di pasar cepat membesar. Api bahkan dengan cepat menjalar ke area lain atau ke kios-kios.
"Masalah lainnya adalah material yang ada di sana mayoritas merupakan bahan yang mudah terbakar, banyak plastik, kayu sehingga api mudah terbakar dan membesar," terangnya.
Baca juga: Kebakaran Landa Pasar Leuwiliang Bogor, 7 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan
Kini, bala bantuan unit mobil pemadam kebakaran dari berbagai wilayah dikerahkan. Setidaknya ada puluhan petugas dengan mengendarai 15 unit mobil Damkar datang untuk mengatasi kebakaran tersebut.
Petugas terus berjibaku memadamkan api kebakaran. Proses pemadaman bahkan sudah berlangsung selama 7 jam lebih. Namun, api tak kunjung padam.
"Unit mobil kita turunkan semua dari sektor kabupaten dan kota. Total sekitar ada 15 unit armada dari awal kejadian sampai dini hari ini. Kita juga dibantu oleh sejumlah relawan dan sementara kita masih pakai air," ujarnya.
"Api yang tersisa masih di 30 persenan. Karena yang di bagian depan itu api masih besar. Masih berkobar," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.