Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Jajanan Cimin

Kompas.com - 28/09/2023, 10:29 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Puluhan siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengalami keracunan massal.

Mereka mengalami gangguan pencernaan setelah mengkonsumsi jajanan aci mini (cimin) yang mereka dapat dari pedagang sekitar SD Negeri 3 Jati, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Bandung Barat pada Selasa (26/9/2203).

Baca juga: 11 Warga di Ende Keracunan Usai Konsumsi Daging Anjing Mati, 1 di Antaranya Meninggal

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mencatat, jumlah siswa yang mengalami keracunan sebanyak 32 orang.

Rinciannya 11 rawat jalan, 14 dirawat di Puskesmas Saguling, 3 anak dirawat di Rumah Sakit Kartini, Klinik Asyyida 1, 1 dirawat di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK), dan 1 siswa meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Dustira.

"Sampai pagi ini jumlahnya terus bertambah. Di Puskesmas yang dirawat 14 anak dan 11 rawat jalan, sementara yang lain dirujuk ke rumah sakit. Totalnya ada 32 anak," kata Kepala Puskesmas Burhan saat ditemui, Kamis (28/9/2023).

Baca juga: 669 Warga Bandung Barat Terkena ISPA Dampak Kebakaran TPA Sarimukti Selama Satu Bulan Lebih

Burhan menjelaskan, keracunan makanan yang dialami oleh puluhan anak SD ini bermula dari jajanan cimin yang mereka konsumsi di jam istirahat.

Petugas puskesmas langsung melakukan penelusuran untuk melakukan pengambilan sampel jajanan untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium kesehatan.

"Kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan terindikasi dari jajanan cimin yang berbumbu pedas tapi itu belum bisa kami pastikan penyebabnya. Sekarang tim surveilans dari petugas puskesmas lagi mengambil sampel makanan yang bersangkutan," ungkap Burhan.

Gejala yang dikeluhkan puluhan siswa hampir seragam, mereka mengeluhkan pusing, mual, muntah, sampai diare. Gejala gangguan ini memicu dehidrasi sehingga pasien harus dibantu alat infus.

"Gejalanya yang ada ke Puskesmas muntah-muntah sama diare itu khas keracunan makanan itu muntah dan diare," sebut Burhan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com