Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru di KBB yang Puluhan Muridnya Diduga Keracunan Cimin, Banyak Anak yang Izin Sakit

Kompas.com - 29/09/2023, 18:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Puluhan siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengalami keracunan massal.

Dugaan keracunan terjadi saat para korban mengkonsumsi jajanan aci mini yang dibeli dari pedagang di sekitar SD Negeri 3 Jati, Desa/Kecamatan Saguling, Bandung Barat pada Selasa (26/9/2023).

Total ada 32 anak yang mengalami keracunan dan 1 di antaranya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di RS Dustira.

Neneng adalah salah sat guru yang menyaksikan siswanya membeli cimin di sekitar sekolahnya. Menurutnya pihak sekolah baru melihat pedagang tersebut berjualan di sekitar sekolah.

"Saya juga baru melihat ada jajanan itu, biasanya pedagangnya jualan (makanan) kaya sarang laba-laba gitu, nah waktu itu anak-anak pada jajan cimin itu," ujarnya saat ditemui di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023).

Baca juga: Cimin Dagangannya Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal, Kakek T Ternyata Baru Sehari Berjualan

Hari itu, dia masih belum mengetahui kondisi para siswa hingga keesokan harinya, ia mendapat laporan banyak siswa yang tak masuk sekolah karena sakit.

"Kemudian ada juga anak yang sekolah tapi bilangnya lemes, ada yang pusing juga," katanya.

Sementara itu, Setiawan (40) mengaku dua anaknya mengalami keracunan usai makan jajanan cimin dan salah satu anaknya harus dilarikan ke Puskesma Saguling.

"Awalnya adiknya dulu kemarin pagi (keracunan) terus dibawa ke bidan, tapi bukannya sembuh malah mual sama diare," ujar Setiawan.

Melihat kondisi anaknya, Setiawan inisiatif mengobati anaknya secara tradisional menggunakan kelapa muda.

"Saya kasih anak saya yang kecil itu kelapa muda sama minyak goreng, Alhamdulillah itunya (mual dan diare) berhenti," kata Setiawan.

Baca juga: Cerita Keluarga Bagaimana Cimin Diracik Sebelum Keracunan Massal di Bandung Barat

Saat kondisi anak bungsunya membaik, giliran anak pertamanya yang merasakan gejala yang sama hingga harus dirawat di puskesmas.

"Pas malamnya jam 8 anak yang ini (besar) terjadi lagi sampai panas dingin. Setelah itu saya kasih kelapa muda sama minyak, Alhamdulillah panasnya agak turun," ucapnya.

Rincian para korban adalah 11 rawat jalan, 14 dirawat di Puskesmas Saguling, 3 anak dirawat di Rumah Sakit Kartini, Klinik Asyyida 1, 1 dirawat di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK), dan 1 siswa meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Dustira.

"Sampai pagi ini jumlahnya terus bertambah. Di Puskesmas yang dirawat 14 anak dan 11 rawat jalan, sementara yang lain dirujuk ke rumah sakit. Totalnya ada 32 anak," kata Kepala Puskesmas Burhan saat ditemui, Kamis (28/9/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bandung
'Long Weekend Waisak', Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

"Long Weekend Waisak", Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

Bandung
Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Bandung
Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Bandung
Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Bandung
MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

Bandung
Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Bandung
Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Bandung
Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Bandung
Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Bandung
Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Bandung
Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Bandung
Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com