Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Kaji Ulang Rekayasa Jalan Sukajadi Bandung

Kompas.com - 05/10/2023, 14:05 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung akan mengkaji jalur kendaraan di wilayah Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat.

Saat ini di jalan tersebut diberlakukan satu arah atau satu jalur. Pengkajian ini akan membahas jalan tersebut dikembalikan dua jalur berdasarkan keluhan masyarakat.

Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Eko Iskandar, membenarkan polisi tengah melakukan kajian terkait jalur Sukajadi menjadi dua lajur tersebut.

Baca juga: TikTok Shop Ditutup Sore Ini, Penjual Online di Kabupaten Bandung Live sejak Pagi

 

"Masih di lakukan survey dan pengkajian," kata Eko dihubungi Kamis (5/10/2023). 

Terkait rencana dua lajur itu pun sempat beredar di media sosial. Seharusnya, sambung Eko, rencana itu belum bisa disampaikan ke publik lantaran masih dalam tahap pengkajian.

"Jadi itu bocor di media sosial, kita juga gak tau dapat dari mana itu, tapi seharusnya itu belum bisa dipublish, karena masih harus di survey dan dikaji, kan itu ada step-stepnya, tahapan-tahapannya," ucapnya. 

Baca juga: Dampak Kemarau, Harga Timun dan Wortel di Pasar Soreang Bandung Naik

Eko menjelaskan, pengkajian Jalan Sukajadi ini berdasarkan keluhan dan masukan dari masyarakat di wilayah tersebut.

"Ini ada komplain dari masyarakat Sukajadi, ada mahasiswa, pedagang, masyarakat di daerah Sukajadi itu, alasannya karena jarak, jadi mereka harus muter," ucapnya. 

Menurut Eko, aspirasi tersebut ditampung kepolisian secara offline maupun online. Bahkan, ada warga yang mengirimkan surat ke Polrestabes Bandung.

"Ada surat yang masuk ke kita. Kami juga memfasilitasi (aspirasi) juga lewat medsos, kita coba cari win-win solusinya seperti apa, maka kita harus lakukan pengkajian dulu," ucapnya.

Seperti diketahui, rekayasa lalu lintas Jalan Sukajadi menjadi satu arah dilakukan 2019. Uji cobanya dilakukan sepekan pada 11-18 Juli 2019. 

Dinas Perhubungan Kota Bandung saat itu melakukan perhitungan rekayasa jalan dengan menggunakan aplikasi pembebanan jalan atau vissim. 

Rekayasa tersebut dilakukan untuk mengurangi volume kepadatan yang kerap terjadi di jalur tersebut.

Adapun kepadatan ini menurut kepolisian disebabkan pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi badan jalan dan tempat parkir yang dinilai mengurangi kapasitas jalan itu menjadi tidak maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com