Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja yang Bunuh Pria Dewasa di Bandung adalah Korban "Bully" di Pesantren

Kompas.com - 05/10/2023, 14:48 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - MAZ (16), salah seorang santri di Pondok Pesantren di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi pelaku pembunuh Abdul Kahar Huta Raja (41).

Pelaku menghabisi nyawa korban lantaran tak terima dipandang berlebihan oleh pelaku. Hal tersebut terjadi saat korban berbelanja di warung milik korban di Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa  Barat, pada Jumat (21/9/2023).

Kapolresta Bandung Kombes Kusworo mengatakan, saat peristiwa terjadi, pelaku sedang kabur dari pondok pesantrennya (ponpes).

Baca juga: Santri di Bawah Umur Bunuh Pria Dewasa karena Tak Suka Dipandang Korban

Selepas kabur dari Ponpes, pelaku jalan-jalan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk melepas penat.

Saat akan pulang, pelaku mengaku tersesat. Kemudian, pelaku berbelanja di warung milik korban. Namun, korban menganggap tatapan korban pada dirinya terlalu berlebihan.

"Jadi si pelaku itu, lagi kabur dari Ponpesnya. Pelaku itu melompat pagar dan berjalan-jalan di sekitaran TKP," kata Kusworo saat ditemui di Mapolresta Bandung, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Dibantu Selingkuhan, Oknum TNI Bunuh Istri di Surabaya dan Bakar Mayat Korban di Bangkalan

Selain tak terima di pandang sinis korban, pelaku mengaku jengkel lantaran kerap menjadi sasaran perundungan teman-temannya di Pondok Pesantren.

"Pada saat itu tersangka keluar dari pondok karena mendapat perlakuan tidak baik atau di-bully oleh temannya. Setelah mendapatkan perlakuan tidak baik itu, dia kabur," ujarnya.

Ia menambahkan, pelaku menjadi korban perundungan secara verbal oleh teman-temannya.

"Korban perundungan, teman-temannya sering mengejek bagian tubuh dari pelaku," ucap Kusworo.

Sementara itu, pisau yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban merupakan milik sendiri.

Kusworo menyebutkan, saat di Ponpes, pelaku sengaja melemparkan pisau miliknya itu karena takut ketahuan guru atau ustaz.

"Kemudian pisau tersebut rusak terpisah dari gagangnya. Namun, pelaku menemukannya kembali, tapi tinggal mata pisaunya saja. Kemudian dibawa jalan-jalan untuk jaga-jaga," tuturnya.

Usai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri dan bersembunyi di Pondok.

"Kita berhasil mengungkap setelah dua pekan, kemudian kita amankan dia (pelaku) di ponpesnya karena pelaku sembunyi di sana," bebernya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 tentang Pembunuhan, subsider Pasal 351 ayat 3 tentang Penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dengan ancaman hukuman pidana 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Bandung
Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Bandung
Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Bandung
Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan 'Study Tour' Imbas Bus Terguling di Ciater

Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan "Study Tour" Imbas Bus Terguling di Ciater

Bandung
Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com