Editor
Sejak kedua orangtuanya bercerai beberapa tahun lalu, hidup MR tak terurus.
Dirno (52), ayah korban, sejak berpisah dengan Nurhani, jarang sekali bertemu dengan anak mereka. Itu sebabnya, ia tak tahu apa yang selama ini terjadi antara korban dan ibunya.
"Kami sudah jarang bertemu," ujar Dirno di lokasi pemakaman di Desa Parigimulya, Subang, Kamis (5/10/2023).
Dirno mengaku terakhir bertemu dengan anaknya setahun lalu. Sepengetahuannya, anaknya tak lagi melanjutkan pendidikannya setelah lulus SD.
"Sebelumnya kalau ketemu, dia hanya meminta uang, lalu pergi lagi," katanya.
Dirno mengaku tak menyangka anaknya akan tewas dengan cara seperti ini.
"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama anaknya, karena dia tinggal sama ibunya setelah ibunya cerai dengan saya," Dirno.
Dirno meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya
"Saya ikhlas. Namun minta polisi usut tuntas serta tangkap pelakunya," ujarnya.
Hingga kemarin, sudah empat orang yang ditangkap karena diduga kuat terkait dengan kasus pembunuhan ini.
Selain menangkap ibu, kakek, dan paman korban, polisi juga menangkap pemilik sepeda motor yang digunakan adik Nurhani membuang tubuh korban.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Subang, Sadisnya Nurhani saat Bunuh Anaknya, Tongkat sampai Patah, Masih Bernafas saat Dibuang
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang