BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Gerakan dua kelompok masyarakat yang menolak kedatangan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dan pada kegiatan safari politik di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat disinyalir dimotori oleh kepentingan politik.
Sekretaris DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Bandung Barat Iwan Setiawan mengatakan, dua kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Swadaya Cililin Bersatu (KSCB) dan Himpunan Masyarakat Nasionalis Cililin (HIMANCI) tidak memiliki dasar argumen yang jelas.
"Kami melihat ini ada upaya sistematis untuk menolak atau menggagalkan adanya kegiatan pa Anis di KBB, kami sangat menyayangkan hal tersebut," ungkap Iwan melalui keterangan resminya, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: 2 Kelompok Masyarakat di Cililin KBB Tolak Kedatangan Anies-Imin
Pada perencanaannya, bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dijadwalkan akan datang untuk menggelar safari politik dengan mengusung konsep kegiatan “Senam Ria Koalisi Perubahan” di lapangan Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat pada Minggu (8/10/2023).
"Menjelang kegiatan tersebut, nampak nya mulai bermunculan dinamika di lapangan, tempat rencana kegiatan sudah di penuhi atribut, baligo dan bendera salah satu partai dan gambar capres," ujar Iwan.
"Padahal kami beberapa hari kebelakang sudah ada pemberitahuan dan sedang mengurus perijinan terkait akan digelarnya acara tersebut," imbuhnya.
Menurut Iwan, kegiatan safari politik bacapres ke lokasi-lokasi pelosok merupakan hal yang lumrah dilakukan.
Baca juga: Di Hadapan Muslimat NU Banyumas, Anies Jawab Tudingan Radikal
Selain untuk mengenalkan calon presiden yang diusung, safari politik ini juga diharap bisa menjadi wadah aspirasi mengenai persoalan-persoalan lokal yang lebih spesifik sebagai bahan untuk program kerja.
"Safari politik, silaturahmi dengan masyarakat itu merupakan keniscayaan dalam berdemokrasi, masyarakatpun sangat mendambakan para calon pemimpinnya turun dan menyapa masyarakat, oleh karenanya sangat berlebihan apabila ada upaya untuk menolak atau menjegal kegiatan silaturahmi politik," kata Iwan.
Terlepas dari itu, Iwan menyampaikan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan ingin menciptakan iklim demokrasi Pemilu 2024 dengan suasana yang damai dan sehat.
Saling menghargai dan menghormati agenda politik jadi embrio politisi yang menerima keberagaman.
"Kami mengajak kepada berbagai pihak untuk menjaga suasana tetap sejuk menjelang pemilu 2024 dengan saling hormat- menghormati, menjunjung tinggi keberagaman, kita berikan contoh baik kepada masyarakat. Kita sambut pemilu ini dengan riang gembira, masyarakat kita suguhkan perilaku berdemokrasi yang sehat," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.