Empat kereta tersebut dari segi falitas sama-sama menyedikan kursi penumpang yang nyaman, ditambah dengan keberadaan pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) di semua gerbong.
Untuk fasilitas toilet, keempat kereta tersebut secara umum bersih. Colokan listrik juga tersedia di setiap gerbong.
Fasilitas lainnya di setiap kereta jarak jauh selalu menyediakan bagasi hingga restoran kereta api (reska).
Baca juga: INFOGRAFIK: Tiket Kereta Cepat Whoosh Bisa Dipesan 18 Oktober, Simak Cara dan Jadwalnya
Argo Parahyangan berangkat dari Stasiun Bandung yang berada di tengah Kota Bandung sehingga mudah diakses.
Calon penumpang bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum semisal angkutan kota (angkot) dan bus DAMRI.
Sesampainya di Stasiun Gambir, penumpang tak perlu khawatir karena banyaknya pilihan transportasi yang di luar area stasiun tersebut.
Cikuray dan Serayu berangkat dari Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung. Meski terbilang stasiun singgah namun cukup mudah di akses.
Bila penumpang menggunakan kereta ini, maka menentukan pilihan turun di Stasiun Pasar Senen atau Jatinegara.
Baca juga: Wamen BUMN Buka Suara Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disebut Baru Bisa Balik Modal 139 Tahun
Bila penumpang Whoosh berangkat dari Stasiun Tegalluar, bisa mengaksesnya dengan kendaraan pribadi dan bus DAMRI. Tetapi bila berangkat dari Stasiun Padalarang, saat ini disediakan kereta feeder oleh PT Kereta Api Indonesai (KAI) yang berangkat dari Stasiun Bandung.
Sesampainya di Stasiun Halim, penumpang dimudahkan karena sudah terintegrasinya LRT dan Halte TransJakarta. Sehingga jika hendak menuju pusat Kota Jakarta semakin mudah.