Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Turun Hujan, Warga Sumedang Diimbau Waspada Bencana dan ISPA

Kompas.com - 24/10/2023, 13:42 WIB
Aam Aminullah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sebagian besar wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diguyur hujan sejak Senin (23/10/2023) sore kemarin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengatakan, hujan yang terjadi di akhir Oktober 2023 ini hanya hujan gangguan atau anomali.

Dengan kata lain, belum memasuki musim penghujan sepenuhnya.

Baca juga: Polisi Hadirkan Mbak Rara Sang Pawang Hujan Saat Olah TKP Pembunuhan di Subang

"Informasi dari BMKG, musim hujan itu sebetulnya diprediksi akan mulai terjadi pada bulan November. Jadi, hujan kemarin itu disebutnya anomali atau hujan gangguan," ujar Atang kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).

Meski begitu, kata Atang, warga di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang, khususnya yang bermukim di lereng-lereng perbukitan harus mulai meningkatkan kewaspadaannya.

Atang menuturkan, musim panas kali ini cukup panjang dan panasnya sangat terasa. Sehingga, ketika hujan turun akan berdampak pada kontur tanah di Sumedang yang tergolong labil.

Untuk itu, kata Atang, ketika turun hujan lebat dengan intensitas tinggi, kami imbau warga untuk meningkatkan kewaspadaannya, terutama bagi mereka yang tinggal di lereng-lereng bukit.

"Sumedang sendiri rawan bencana pergerakan tanah dan longsor. Untuk itu, kami anjurkan untuk sementara waktu menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Sebagai langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya hal tidak diinginkan seperti bencana pergerakan tanah dan longsor," tutur Atang.

Selain itu, kata Atang, memasuko musim penghujan ini, warga diimbau untuk mulai membersihkan lingkungan khususnya saluran-saluran air dari sampah.

"Kami imbau warga untuk mulai bersih-bersih, khususnya membersihkan sampah yang ada di saluran-saluran air, agar tidak terjadi penumbatan yang dapat menimbulkan bencana banjir," tutur Atang.

Atang menyebutkan, warga juga mesti waspada terhadap peralihan musim dari kemarau ke penghujan.

Sebab, musim kemarau yang panasnya cukup tinggi ini, ketika masuk ke musim penghujan tentunya air yang membasahi tanah akan menimbulkan debu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 Oktober 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Sedang

"Sehingga, kami anjurkan warga menggunakan masker untuk menghindari debu yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti ISPA. Saat hujan juga, kami imbau warga menutup pintu dan jendela agar debu tidak masuk ke dalam rumah," sebut Atang.

Atang menambahkan, menjelang memasuki musim penghujan ini, BPBD Sumedang juga akan melakukan koordinasi lintas sektor dengan unsur terkait sebagai bentuk kesiapsiagaan.

"Kami akan melakukan rapat lintas sektor untuk menetapkan status siaga bencana musim basah ini sebagai bentuk kesiapsiagaan," kata Atang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com