Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Malam di Serang Banten Dibakar Warga Buntut Tewasnya Anak 11 Tahun

Kompas.com, 29 Oktober 2023, 15:10 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Pasar malam di pinggir jalan Palima-Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, dibakar warga, pada Sabtu (28/10/2023) malam.

Sejumlah wahana permainan di area pasar malam yang terletak di Kampung Cilewung, Desa Kadu Beureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, ludes dilalap api.

Kronologi kejadian

Salah satu pedagang di pasar malam tersebut, Ardi mengaku tidak tahu pemicu kejadian itu.

"Saya kurang tahu persis, cuma saya kaget ada api di wahana mainan," kata Ardi, dikutip dari TribunBanten.com.

Sementara menurut keterangan salah satu warga yang menjadi saksi, Ilham, kejadian itu bermula ketika terjadi keributan di area pasar malam tersebut.

Baca juga: Gali Kolam, Warga di Bogor Temukan Puluhan Butir Amunisi Senjata Api

Sekelompok warga yang terlibat keributan itu kemudian membakar sejumlah wahana permainan di pasar malam.

"Dari cerita warga, memang pasar malam ini dibakar," ujar Ilham.

Penyebab aksi pembakaran

Dia mengatakan, aksi itu dipicu tewasnya seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun berinisial G akibat tersengat listrik di salah satu wahana permainan pasar malam tersebut.

Korban merupakan warga Desa Kadu Beureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. Jasad korban pun telah dibawa ke RS Bhayangkara Serang untuk diautopsi.

"Jadi (pasar malam ini) memakan korban satu orang akibat kesetrum. Dari pihak pasar malam mungkin ceroboh atau lalai terkait arus listrik," ucap Ilham.

Baca juga: Resmikan Sumur Bor di Banyumas, Prabowo Sebut Bukan Kampanye, tapi Ngarep Dukungan Masyarakat

Keluarga korban yang tak terima kemudian mendatangi pengelola pasar malam, namun pihak pengelola dianggap tidak bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa korban.

"Ya mungkin dari pihak keluarga (korban) tidak terima, sehingga ada yang melakukan aksi-aksi yang tidak diinginkan (membakar pasar malam)," lanjutnya.

Pernyataan polisi

Kapolsek Pabuaran, AKP Ugum Taryana menyatakan bahwa pihaknya kini masih mendalami kasus tersebut.

"Untuk sementara kami (polisi) masih mengumpulkan keterangan saksi," ungkap Ugum.

"Apakah itu sengaja dilakukan seperti itu (dibakar), kami masih membutuhkan saksi-saksi untuk pemeriksaan lebih lanjut," sambungnya.

Baca juga: Warga Bakar 3 Ekskavator yang Diduga Terkait dengan Tambang Emas Ilegal di Jambi

Dia menjelaskan, polisi juga telah menerima informasi adanya korban tersengat listrik di area pasar malam.

"Anggota Polsek langsung ke TKP mengamankan lokasi dan memeriksa saksi serta membawa korban ke rumah sakit," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul "Sosok Bocah yang Tewas Kesetrum di Pasar Malam Pabuaran, Diduga Jadi Pemicu Amarah Warga"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau