Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Ruang Kelas SD di Cimahi Hancur Diterjang Angin Kencang

Kompas.com, 1 November 2023, 18:25 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Bangunan ruang kelas SDN Baros Mandiri 3 Cimahi di Kelurahan Baros, Kota Cimahi, Jawa Barat hancur disapu angin kencang pada Selasa (31/10/2023) kemarin.

Peristiwa angin kencang itu memporak-porandakan sejumlah ruang kelas, ruang perpustakaan, satu ruang kosong sehingga kaca jendela, alat-alat belajar, serta atap di bangunan sekolah itu hancur berantakan.

Baca juga: Detik-detik Angin Porak Porandakan Rumah di Bogor, Terdengar Gemuruh dan Atap Beterbangan

"Ruang kelas yang rusak ada tiga di lantai 4 dan lantai 3. Tapi yang parah itu satu ruangan di kelas 6. Rusaknya itu jendela pada terbang sama pintu rusak dan plafon," ujar Penjaga sekolah SDN Baros Mandiri 3 Cimahi saat ditemui, Rabu (1/10/2023).

Bukan hanya merusak ruang kelas dan perpustakaan, angin kencang yang terjadi kemarin juga memporak-porandakan parkiran, sebanyak 10 kendaraan roda dua bergelimpangan tertimpa plafon ruangan saat kejadian.

"Motor itu pada jatuh, kemudian ada empat motor udah jatuh lalu ketimpa plafon di ruang bawah. Untungnya gak rusak parah paling lecet aja," kata Ipin.

Guru kelas 6, Sri Wahyuni menyaksikan bagaimana angin kencang disertai hujan menerjang bangunan sekolah 4 lantai itu. Kejadian tersebut berlangsung sekitar 13.30 WIB, saat itu jendela dan pintu tiba-tiba jebol lantaran tak kuat menahan angin kencang.

"Saya waktu itu sedang ngajar tiba-tiba hujan. Lalu saya ganjal pintu pake meja, karena biasanya memang kalau hujan besar selalu diganjal," sebut Sri.

"Saya itu mau ke arah pintu lagi buat ganjal tambahan, baru tiga langkah tiba-tiba angin masuk kaya menggumpal kaya angin puting beliung gitu. Pintunya jebol, rusak. Pas saya liat ke belakang ternyata jendela udah terbang, rusak sama buku pada terbang," imbuhnya.

Kejadian angin kencang itu sontak menjadi peristiwa menyeramkan, siswa-siswi yang saat itu tengah belajar seketika menjerit ketakutan. Guru dan petugas sekolah bergegas mengevakuasi siswa-siswi dari ruang kelas yang rusak.

"Anak-anak pada nangis, menjerit ketakutan. Saya juga takut, deg-degan. Bahkan pas turun tangga masih merangkak. Tapi alhamdulillah gak ada korban," jelas Sri.

Baca juga: Angin Kencang di Wonosobo, 3 Rumah Rusak hingga Atapnya Hilang

Sekolah diliburkan 3 hari

Beruntung tidak ada siswa yang mengalami luka maupun korban jiwa, namun ketakutan atas peristiwa itu terlihat masih menghinggapi siswa-siswi.

"Saya mengusulkan untuk daring dulu di rumah sampai hari Jumat. Jadi masuk lagi rencananya Senin, karena Sabtu dan Minggu kan memang libur," ujar Sri.

Selain alasan trauma, pihak sekolah sengaja memutuskan untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring demi keamanan dan keselamatan para siswa.

"Walaupun gak terdampak semua kelas tapi semuanya daring dulu di rumah. Bukan berarti siswa libur belajar, mereka tetap barus belajar tapi secara online," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau