Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjakan SpongeBob di Lembang yang Tak Selucu Namanya

Kompas.com - 03/11/2023, 17:29 WIB
Bagus Puji Panuntun,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Ini bukan jalan menuju Krusty Krab atau Bukit Ubur-ubur dalam serial kartun SpongeBob SquarePants.

Meski dijuluki Tanjakan SpongeBob, tanjakan ini sama sekali tak selucu namanya.

Baca juga: Benarkah Sering Lewat Tanjakan Bikin Mobil Matik Gampang Rusak?

Tanjakan SpongeBob merupakan jalur ekstrem yang berada di Kampung Bukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Baca juga: Tips Mengendarai Motor Kopling di Tanjakan, Andalkan Rem Belakang

Tanjakan ini kerap memakan korban dari pengendara motor maupun mobil, baik pengendara yang tak mampu menanjak ataupun mengendalikan kendaraan saat menurun.

Sampai sekarang bahkan warga sekitar tak tahu asal muasal julukan tersebut.

"Tidak ada nama resmi yang disematkan pada tanjakan itu. Penyebutan nama SpongeBob itu murni penyebutan dari masyarakat. Ada juga yang menyebut tanjakan Doraemon dan sebagainya," ungkap Kepala Desa Pagerwangi Agus Ruhidayat saat ditemui di Lembang, Jumat (3/11/2023).

Abah Engkos (70) tengah mengatur lalu lintas di Tanjakan SpongeBob, jalan terjal yang menjadi jalan alternatif dari Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Abah Engkos (70) tengah mengatur lalu lintas di Tanjakan SpongeBob, jalan terjal yang menjadi jalan alternatif dari Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).
Tanjakan SpongeBob merupakan bagian dari Jalan Bukalaksana. Penyambung antar dua kampung, yaitu Kampung Bukanagara dan Kampung Sukamukti.

Jalan selebar kurang lebih 3 meter ini menjadi jalur alternatif bagi masyarakat yang hendak berwisata dari arah Kota Bandung menuju Lembang maupun sebaliknya.

"Biasanya kalau musim libur panjang jalan ini ramai karena jalan utama biasanya macet," papar Agus.

Jika berkendara dari arah Lembang, pengendara akan dihadapkan dengan kontur jalan menanjak. Hal ini juga yang membuat tanjakan tersebut dinamakan Tanjakan Langit.

Sebaliknya, jika dari arah Kota Bandung, pengendara akan melewati turunan.

Sempitnya jalan tersebut membuat mobil tidak bisa berpapasan. Terpaksa harus ada yang mengalah, menunggu pengendara lain untuk lewat.

"Memang perlu keahlian agar tidak gagal rem atau telat oper gigi kendaraan," kata Agus.

Tidak sedikit pengendara yang gagal menanjak hingga mengalami kecelakaan.

Kecelakaan tunggal baik kendaraan roda empat maupun dua juga seringkali terjadi lantaran pengendara gagal melakukan pengereman atau telat pindah gigi saat menurun.

"Enggak kehitung berapa jumlahnya, sering banget yang celaka di sini. Kebanyakan orang luar daerah karena enggak tahu medan jalan," sebutnya.

Dulunya jalan setapak menuju pemakaman

Penampakan Tanjakan SpongeBob, jalan terjal yang menjadi jalan alternatif dari Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Penampakan Tanjakan SpongeBob, jalan terjal yang menjadi jalan alternatif dari Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).
Jauh sebelum terkenal dengan Tanjakan SpongeBobnya, jalan ini merupakan jalan setapak yang hanya memiliki lebar 2 meter.

Kontur jalannya pun tak beraturan, rusak, dan penuh bebatuan.

Di kanan kirinya terdapat lahan perkebunan sayur dan di ujung jalan terdapat sebuah pemakaman umum dan kawasan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau).

"Dulu jalan ini adalah jalan setapak. Biasanya hanya dilewati oleh pejalan kaki. Jalan ini dulunya diperuntukkan sebagai jalan menuju pemakaman serta jalan alternatif menuju kantor desa," ujar Abah Engkos (70), warga setempat saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Engkos sudah tinggal di sekitar Tanjakan SpongeBob sejak tahun 1960 dan menyaksikan perubahan jalan itu dari masa ke masa. 

Semakin bertambah tahun, jalan setapak itu kemudian ramai pengendara dijadikan jalan alternatif.

Sehingga Kepala Desa Pagerwangi pada masa itu melakukan pembenahan dengan cara menambah lebar jalan dan mengaspalnya.

"Setelah dilebarkan dan diaspal, jalan ini jadi semakin ramai dilalui kendaraan roda empat, bahkan sekarang jadi alternatif kalau jalan raya macet," tutur Engkos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com