BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, menargetkan tempat Pengolahan Sampah (TPS) Gedebage bisa mulai beroperasi pada akhir November 2023.
Hal ini menjadi bagian dari langkah untuk menghadapi darurat sampah yang masih terjadi di Kota Bandung.
"Di sana (TPS Gedebage) sampah akan diolah, jadi bukan menumpuk. Mulai maggotisasi, dijadikan kompos dan lain-lain," kata Dudy dalam siaran pers yang diterima Kompas. com, Kamis (16/11/2023).
Di TPS Gedebage, lanjut Dudy, akan disediakan tidak kurang dari 10 mesin pencacah sampah yang langsung memisahkan sampah organik dan non organik.
Baca juga: Ikut Program Pengolahan Sampah Organik, Upah Sehari Rp 133.000, Mau?
"Mesin pencacah atau mesin gibrik ada 10 mesin. Mudah-mudahan akhir November selesai," kata dia.
Dudy mengungkapkan, saat ini TPS Gedebage masih dalam tahap persiapan. Dalam waktu dekat juga akan disiapkan biofoam untuk kandang maggot.
"Sekarang dalam tahapan baru dicor dan menunggu pengeringan. Minggu ini sedang menyiapkan biofoam untuk kandang maggot," ungkap dia.
Lebih lanjut Dudy menjelaskan, saat ini baru 100 ton sampah yang sudah tereduksi dari 1.200 ton sampah yang tersebar di seluruh Kota Bandung.
Sedangkan sekitar 20.000 ton sampah masih tertahan dan tersebar di delapan TPS, sehingga masih menimbulkan overkapasitas.
Bahkan, dia tidak menampik jika banyak juga sampah yang masih menumpuk hingga di pinggir jalan.
Baca juga: PKL di Alun-alun Kota Bandung, Tegalega, dan Gelap Nyawang Segera Ditata
Ketua Harian Satgas Penanggulanan Darurat Sampah, Ema Sumarna mengungkapkan, jumlah ritasi pembuangan sampah ke TPA Sarimukti untuk Kota Bandung berkurang dari 241 menjadi 180 ritasi.
Oleh karenanya, Pemkot Bandung terus mencari alternatif penyelesaian masalah sampah.
Sebagai salah satu upaya, lanjut Ema, Pemerintah terus memberikan dukungan kepada masyarakat untuk mengolah sampah.
"Nanti akan dibangun hanggar untuk maggot, anggaran setiap kelurahan itu sudah siapkan. Jadi camat lurah tidak ada alasan, tidak ada biaya karena sudah disiapkan," tandas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.