CIREBON, KOMPAS.com - Rekaman tawuran yang dilakukan sejumlah remaja di Kota Cirebon, Jawa Barat, menyebar di jejaring media sosial.
Terlihat, sekelompok remaja yang menamai diri @cirebonberbahaya ini membawa senjata tajam dan mengacung-acungkannya ke berbagai arah. Aksi ini amat meresahkan warga.
Kepala Polsek Selatan Timur, Polres Cirebon Kota, AKP Fiekry Adi Permana menyebut dalam video tersebut terlihat ulah sejumlah remaja berusia 15-20 tahun.
"Masyarakat langsung mengirimkan laporan ke medsos Polres Cirebon Kota bahwa ada tawuran konten pada Jumat pekan lalu."
"Kita langsung cek, dan dapatkan petunjuk dari beberapa keterangan," kata Fiekry saat ditemui Kompas.com di Kecamatan Harjamukti, Kamis (16/11/2023) petang.
Baca juga: Garang Saat Tawuran, 30 Pelajar Ciut Saat Ditangkap dan Dipanggil Orangtuanya
Tak hanya satu buah video, Fiekry juga memperlihatkan video kamera pemantau yang memperlihatkan aksi tawuran tersebut. Terdengar suara saling teriak dari video tersebut.
Petugas lalu menelusuri temuan itu, dan berhasil mengamankan lima orang remaja pembawa senjata tajam pada hari Selasa (14/11/2023). Lalu, satu orang remaja lainnya pada Rabu (15/11/2023). Sehingga, total ada enam orang remaja yang diamankan.
Dalam penelusuran itu, polisi menemukan beberapa fakta bahwa para tersangka menyimpan senjata-senjata tersebut di bawah kandang ternak.
Mereka mengaku sengaja menyimpan di tempat tersebut agar tidak mudah diketahui, dan juga mudah diambil saat hendak digunakan untuk tawuran.
Tujuh buah senjata yang ditemukan dibawa bersama enam orang remaja tadi ke Mapolsek Selatan Timur.
Baca juga: Terlibat Tawuran, Tiga Pelajar di Cibinong Bogor Diamankan Polisi
Fiekry menyebut, Polisi berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, dan juga menghadirkan orangtua masing-masing anak remaja tersebut.
Seluruh pihak yang hadir menyepakati untuk menempuh penyelesaian kasus dengan cara kekeluargaan.
"Kami semua sepakat menyelesaikan dengan cara kekeluargaan. Kami datangkan orangtua masing-masing, kami sampaikan kepada orangtua terkait perilaku yang telah dilakukan anaknya."
"Dan kami berikan kesempatan sang anak untuk meminta maaf kepada orangtuanya. Hasilnya mereka semua menangis dan sujud di hadapan orangtua masing-masing," tutup Fiekry sambil menunjukkan video dokumentasi tersebut.
Baca juga: Dua Sekolah di Pemalang Terlibat Tawuran, Satu Pelajar Tewas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.