KOMPAS.com - Polisi menangkap pria yang memamerkan dan meletuskan senjata api jenis revolver di Garut, Jawa Barat (Jabar).
Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan, pelaku kini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Garut.
"Ya, (pelaku) sudah kami amankan," kata Rohman, Senin (20/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Dia menyampaikan, pihak kepolisian akan segera mengungkap motif pelaku melakukan aksinya tersebut.
"Lengkapnya, kami akan rilis nanti," ujar Rohman.
Baca juga: Kenapa Ada Warga Aceh Menolak Kedatangan Pengungsi Rohingya?
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo menyatakan bahwa revolver yang digunakan pelaku merupakan senjata api rakitan.
"Dipastikan senjata rakitan, yang kami amankan satu orang," ucap Ari.
Dia pun mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan pria tersebut meletuskan senjata api jenis revolver viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, wajah pria tersebut tidak tampak. Dia hanya terlihat berjongkok sambil memegangi senjata api, kemudian meletuskannya.
Baca juga: Buron Setahun usai Memerkosa Siswi SMP, Petani di NTT Ditangkap Polisi
Polisi pun segera mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi. Usai mendapat identitas pelaku, polisi pun kemudian melakukan pengejaran.
"Sudah beberapa orang saksi kami tanyai, dari pengakuan mereka pernah melihat, ciri-cirinya sudah diketahui," ungkap Ari.
"Anggota sudah diterjunkan, kami sedang memburu, sedang kami kejar pria tersebut," tandasnya.
Ari mengungkapkan, meski hingga saat ini belum ada laporan terkait kejahatan bersenjata api yang dilakukan pria tersebut, namun pihaknya khawatir pelaku menyalahgunakan senjata miliknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.