Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Bocah Usia 11 Tahun Diduga Dianiaya Orangtua, Sering Kelaparan sampai Makan Rumput

Kompas.com - 23/11/2023, 15:48 WIB
Candra Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJAR, KOMPAS.com- Kisah pilu dialami Al (11), bocah laki-laki asal Kota Banjar, Jawa Barat. Dia ditemukan pemilik rumah saat sedang mengambil makanan mentah di lemari es rumah tersebut.

"Saat itu, dia masuk ke rumah orang. Buka kulkas, ambil daging mentah. Dimakan," kata Uwak Al, Titin Khotimah saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (23/11/2023).

Rupanya, Al kabur dari rumahnya. Saat dalam pelarian itu, dia masuk ke sebuah rumah di Kota Banjar.

"Kejadiannya Senin 13 November 2023," kata Titin.

Baca juga: Kesal pada Istri, Seorang Lelaki di Sukabumi Aniaya Anak Kandung

Mendapati anak yang tidak dikenal masuk ke rumahnya, pemilik rumah kemudian memberikan makan. Pemilik rumah merasa kasihan, karena tubuh anak tersebut kurus kering.

Warga kemudian menyerahkannya ke kantor polisi karena tidak tahu asal usul anak tersebut.

Menurut Titin, setelah berada di kantor polisi, Al sempat dijemput orangtuanya. Namun saat itu, di tubuh bocah ini didapati beberapa luka diduga bekas tindakan kekerasan.

Al tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"Dirawat empat hari di rumah sakit," ujar Titin.

Baca juga: Ayah Aniaya Anak kandung di Purbalingga, Kesal Disuruh Beli Makanan Tapi Pergi ke Rumah Ibunya

Menurut pengakuan Al kepada Titin, dia kerap kelaparan. Bahkan bocah ini pernah makan rumput dan kerikil.

Lebih lanjut, Titin mengatakan, sejak lahir Al diasuh sama kakek-neneknya di Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Namun, pada Maret 2023, kakek neneknya itu meninggal dunia.

"Di rumahnya tak ada siapa-siapa. Jadi diserahkan lagi ke orangtuanya di Banjar," kata Titin.

Al merupakan anak kembar. Kakaknya diasuh sama orangtuanya di Banjar.

 

Baca juga: Ayah di Banyuwangi Aniaya Anak Kandung karena Korban Ingin Menginap di Tempat Sang Ibu

Menurut Titin, Al tidak sekolah. Hal ini, karena bocah tersebut berkebutuhan khusus.

Dulu saat masuk ke SD kelas 1, pihak sekolah menyarankan agar Al sekolah di SLB.

"Namun tidak disekolahkan (ke SLB)," kata Titin.

Sementara itu, saat ditemukan warga, terdapat bekas luka di leher, telapak kaki dan tangan, serta wajah.

Kondisi Al berangsur membaik setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

"Sekarang setelah dirawat di RSUD kondisi alhamdulillah membaik," katanya.

Kini, Titin mengaku membutuhkan dukungan moril dan materil dari semua pihak demi kesembuhan bocah ini. Al harus didampingi psikolog karena nampak trauma.

"Dia takut kalau bertemu banyak orang. Ini berdampak ke cara berpikir, bersikap dan berbicaranya," katanya.

Baca juga: Videonya Viral, Bapak Aniaya Anak Kandung di Sukabumi Ditangkap

Titin menambahkan, juga melaporkan orangtua Al ke polisi atas dugaan penganiayaan. "Sekarang tinggal nunggu di BAP," kata Titin.

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Elin Afriani mengatakan, terus mendampingi korban. Saat melapor ke polisi, tim dari Dinsos ikut mengawal.

"Kemarin baru visum. Kita menunggu hasilnya. Setelah itu, mungkin BAP dari pihak kepolisian," terang Elin.

Saat ini, bantuan untuk korban sudah berdatangan. Walikota, Kapolres, Dandim dan pihak lainnya sudah memberikan bantuan untuk Al.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com