KARAWANG, KOMPAS.com-Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyebut soal ketimpangan saat orasi pada acara konsolidasi Partai Nasdem di Hotel Resinda Karawang, Jawa Barat, Senin (4/1/2023).
Dalam pidatonya, Anies menekankan keinginannya agar Indonesia menjadi lebih adil bagi rakyatnya.
"Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945. Dan alhamdulillah kita sudah merasakan pembangunan yang berjalan dengan baik. Tetapi pembangunan yang berjalan selama ini masih dirasakan timpang hasilnya," kata Anies di hadapan kader Partai Nasdem dan para tokoh agama.
Baca juga: Anies Lanjutkan Kampanye di Kalimantan Selatan, Cak Imin ke Aceh
Kata Anies, ada pihak yang mendapatkan lebih banyak, sedang di sisi lain ada pula pihak yang belum mendapatkan apapun.
Ada juga yang merasakan pembangunan secara luar biasa, tapi ada pula yang hanya menonton.
"Ketimpangan ini nyata. Lalu ada yang mendapatkan akses pada kekuatan hukum dan ada yang selalu lemah, selalu tersingkirkan," kata Anies.
Anies menyebutkan, ketimpangan dan ketidaksetaraan jadi potret Indonesia hari ini.
Jika tak dikoreksi, bukan hanya menyimpang dari tujuan awal kemerdekaan, tapi juga memicu keretakan dan perpecahan.
Ketimpangan disebutnya merupakan hal yang mempersulit persatuan.
Baca juga: Muhaimin Yakin Anies Mampu Selesaikan Masalah Guru karena Pernah Jadi Mendikbud
Keadaan damai yang berlangsung saat masih adanya ketimpangan dianggap Anies sebagai situasi semu.
Dia mengumpamakan soal penjagaan bersenjata dalam sebuah situasi. Semua diam saat dijaga, namun saat penjaga bersenjata pergi, muncul persoalan.
"Orde Baru misalnya, karena ada yang membawa kekuatan senjata semua diam. Tapi kalau ditanya apakah sudah adil? Belum," katanya.