Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Ngaji Diduga Cabuli 10 Muridnya di Purwakarta, Warga Geram lalu Rusak Rumah Pelaku

Kompas.com - 11/12/2023, 15:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Guru mengaji di sebuah desa di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, diduga mencabuli muridnya.

Buntut kejadian tersebut, sejumlah warga desa merusak bangunan yang menjadi tempat pria berinisial O itu mengajar mengaji.

Saat warga melakukan perusakan, O tidak berada di lokasi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan, polisi telah menerima laporan tentang dugaan pencabulan itu.

"Kasus dugaan pencabulan anak ini dilaporkan, pada Sabtu (9/12/2023) setelah salah satu korban bercerita kepada orangtuanya," ujarnya, Sabtu, dikutip dari Tribun Jabar.

Ia menuturkan, berdasarkan keterangan korban, terduga pelaku melakukan perbuatan tersebut mulai tahun 2019 hingga 2023.

Baca juga: Modus Hilangkan Gangguan Sihir dan Jin, Dukun Cabul di Lubuklinggau Ditangkap


Kini, O tengah diburu polisi.

"Sedang dalam penyelidikan, mencari keberadaan pelaku," ucapnya.

Menurut Edwar, pencabulan yang diduga dilakukan O terjadi di rumah. Rumah itu bukanlah pondok pesantren, melainkan tempat belajar mengaji bagi warga desa.

"Pelaku ini guru ngaji, bukan pimpinan pondok pesantren," ungkapnya.

Edwar menjelaskan, sudah ada empat orang korban yang sudah melapor ke polisi. Namun, ia mengungkapkan bahwa kemungkinan akan ada korban lainnya yang melapor soal peristiwa tersebut.

"Rata-rata korban merupakan anak di bawah umur," tuturnya.

Tak hanya memburu terduga pelaku, polisi juga sedang mengumpulkan keterangan saksi dan korban serta bukti kasus dugaan kekerasan seksual itu.

"Posko pengaduan pun telah dibuka," jelasnya.

Baca juga: Berkas Perkara Cabul Anak Didik di Pontianak Dilimpahkan ke Jaksa, Tersangka DItahan

 

Warga rusak rumah guru ngaji yang diduga lakukan pencabulan


Dilansir dari Tribun Jabar, usai rumah O dirusak warga, tampak pecahan-pecahan kaca, batu, dan tanah berserakan di dalam ruangan.

CC, seorang kerabat korban, menerangkan, perusakan tersebut didasari kegeraman keluarga korban terhadap ulah O.

"Awalnya ya itu kan muridnya, di masjid ini murid dia, suruh ngaji, kok heran ada peristiwa ini, sama dia (pelaku) malah diperkosa, dicabuli," terangnya.

Aksi O diduga sudah dilakukan sejak lama, tetapi baru diketahui sekarang.

Saat ini, ada 10 murid yang sudah bercerita. Kesemuanya merupakan perempuan.

"Ini baru ketahuan 10 (korban), tapi ini masih proses. Barangkali masih banyak," beber kepala desa setempat, Sobana, dikutip dari Kompas TV.

Didampingi pihak desa dan tokoh masyarakat, delapan santri dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih, Purwakarta, untuk divisum.

Hasil visum bakal dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Purwakarta.

Sumber: TribunJabar.id, Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com