KOMPAS.com - Bus PO Bhinneka mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), Minggu (31/12/2023).
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan enam nyawa melayang dan melukai 17 orang.
Salah satu korban jiwa adalah Aep Priyano (35), warga Desa Kanci, Kabupaten Cirebon, Jabar.
Ayah korban, Dasuki (61), mengatakan, saat insiden itu, putranya dalam perjalanan menuju Cirebon untuk merayakan tahun baru 2024 bersama keluarga.
Menurut Dasuki, Aep baru tiga bulan bekerja di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Banten.
"Almarhum pulang biasanya satu bulan sekali, paling lama dua hari. Kerja di PLTU baru tiga bulan, dan waktu sebulan pertama, anak dan istrinya ikut di daerah kerjanya," ujarnya, Senin (1/1/2024), dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus Bhinneka: Melaju Kencang dan Zig-zag
Beberapa hari sebelum petaka itu terjadi, Dasuki sempat berkomunikasi dengan Aep, menanyakan jadwal kepulangannya jelang perayaan tahun baru 2024.
"Anak saya menyebut ingin pulang, namun karena masih ada pekerjaan, belum sempat pulang. Hingga pada malam tahun baru, Aep diperbolehkan pulang," ucapnya.
Namun, niatan keluarga Aep untuk merayakan tahun baru bersama-sama sirna dan menjadi duka.
Minggu sekitar pukul 18.40 WIB, bus yang ditumpangi Aep terguling di Kilometer 41+400 Tol Jakarta-Cikampek. Aep meninggal dalam kejadian tersebut.
Kabar duka itu diterima istri Aep dari anggota kepolisian.
Baca juga: Polisi Duga Penyebab Kecelakaan Maut Tol Jakarta-Cikampek karena Kecepatan Tinggi dan Jalan Licin
Dasuki menceritakan, Aep sempat berkomunikasi dengan sang istri saat dalam perjalanan dari Banten. Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, ponsel Aep tidak aktif.
"Jadi ceritanya begini, pas istri nelepon pukul 18.00 WIB tidak nyambung, pukul 19.00 WIB juga sama, tiba-tiba pukul 21.00 WIB baru ditelepon lagi aktif HP-nya," ungkapnya.
Ketika telepon tersambung, rupanya yang menjawab bukanlah Aep, melainkan polisi.
"Dalam kejutan yang mendalam, polisi memberi kabar bahwa bus yang ditumpangi anak saya mengalami kecelakaan," tuturnya.
Seusai mendengar kabar itu, keluarga Aep segera berangkat ke Rumah Sakit Rosela, Kabupaten Karawang, tempat Aep dievakuasi usai kecelakaan.
"Di sana saya melihat ada enam jenazah, saya nyariin (jenazah anak saya)," jelas Dasuki.
Ayah Aep pun membuka satu per satu kantong jenazah. Hingga akhirnya Dasuki menemukan jasad putranya.
Jenazah Aep telah dimakamkan di kampung halamannya pada Senin pagi.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Tol Jakarta-Cikampek, Enam Orang Tewas
Iing Supriyadi (32) juga menjadi korban dalam kecelakaan bus Bhinneka di Tol Jakarta-Cikampek. Ia selamat, tetapi mengalami luka.
Senada dengan Aep, pria yang bekerja di Lampung ini hendak pulang kampung.
"Mau merayakan tahun baru di Cirebon," terang warga Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Kagetnya Istri Korban Kecelakaan Bus di Tol Jakarta-Cikampek Saat Teleponnya Dijawab Polisi
Di bus tersebut, Iing duduk baris kiri bangku kedua. Dia mengungkapkan, sebelum kecelakaan maut terjadi, sopir memacu bus dengan kecepatan tinggi.
Sopir juga mengemudikan bus secara zig-zag untuk menghindari kendaraan lain.
"Jadi memang kencang dan zig-zag," bebernya, Senin.
Hingga kemudian bus yang ditumpanginya oleng, menabrak pagar pembatas jalan, lalu terguling.
Terkait kecelakaan bus di Tol Jakarta-Cikampek ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi.
"Untuk sementara, berdasarkan hasil keterangan dari para saksi, adanya kecepatan tinggi dari sopir dan kemudian kondisi jalan pun juga pada tadi malam itu pascahujan sehingga jalanan juga cukup licin," papar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Senin.
Hanya saja, untuk penyebab pasti kecelakaan, masih dalam penyelidikan polisi.
Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Sopir Bus yang Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek dan Tewaskan 6 Orang
Sumber: Kompas.com (Penulis: Farida Farhan | Editor: Pythag Kurniati, Khairina)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ayah Korban Kecelakaan Bus di Tol Japek Ungkap Firasat Tak Biasa, Sempat Kontak Sebelum Tragedi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.