Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berziarah dengan Truk Bak Terbuka, Pilihan Murah Berujung Tragedi

Kompas.com - 29/01/2024, 20:20 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com-Truk Mitsubishi Colt Diesel dengan nomor polisi D 8304 WY pengangkut 36 peziarah mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Akibat dari kecelakaan truk dengan bak terbuka itu, lima orang penumpang dinyatakan meninggal dunia, 23 penumpang mengalami luka-luka, dan 9 orang penumpang lainnya selamat.

Korban didominasi mengalami luka sobek di bagian kepala dan patah tulang di tangan maupun kaki akibat terpental dan terbentur lantaran truk jungkir balik memuntahkan seisi penumpang yang berdiri di bak belakang.

Baca juga: Polisi Ungkap 3 Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut di Bandung Barat

Kecelakaan itu terjadi saat perjalanan pulang rombongan peziarah dari wilayah Kabupaten Cianjur ke Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat.

"Mereka berangkat sore, kemudian malam itu juga pulang. Yang duduk di bangku depan 5 orang, 2 anak dipangku 2 orang dewasa dan 1 sopir, yang di bak belakang ada 31 orang," ungkap Kepala Desa Citalem, Mauludin Sopian saat dihubungi, Senin (29/1/2024).

Rombongan peziarah ini berasal dari kampung yang sama yakni Kampung Cinagrog. Mereka sengaja menyewa truk bak terbuka untuk ziarah ke sebuah makam di Cianjur.

"Masyarakat di sini memang sudah terbiasa kalau bepergian rombongan pakai truk. Begitupun saat ziarah kemarin. Jadi di sini bisa disebut sudah budaya. Dilarang juga susah," kata Mauludin.

Warga lebih senang bepergian dengan truk bak terbuka karena jauh lebih murah ketimbang menyewa bus atau kendaraan lain.

"Sewa bus kan mahal. Nah ini paling kena Rp 30.000 per orangnya. Ongkos sewa truknya kurang dari Rp 1 juta. Entah Rp 700.000 atau berapa gitu. Jadi memang mereka cari alternatif kendaraan yang murah," sebut Mauludin.

Baca juga: Truk Rombongan Peziarah yang Alami Kecelakaan Maut 8 Tahun Tak Diuji Kelayakannya

Mauludi bahkan tidak menampik banyak pemilik truk di daerahnya yang menyewakan kendaraan truk bak terbuka untuk mengangkut penumpang yang hendak bepergian seperti wisata, antar pengantin, atau ke acara-acara yang melibatkan banyak penumpang.

"Bukan truk yang itu saja. Di sini banyak truk yang biasa dipakai masyarakat, salah satunya truk yang kecelakaan. Jadi bisa di bilang sudah membudaya, enggak bisa dilarang kalau sudah begini. Urusannya ekonomi. Mereka cari yang murah," paparnya.

Jalan Raya Saguling merupakan jalan inspeksi yang berdekatan dengan objek vital pembangkit listrik, maka jalan tersebut dipelihara oleh PT Indonesia Power.

Jalan tersebut hanyalah jalan yang digunakan sebagai jalur alternatif bukan sebagai jalur angkutan umum.

"Jadi bukan enggak ada angkutan umum. Angkutan ada tapi jauh memutar lewat Cililin, Batujajar, Padalarang. Nah kalau yang lewat jalan Saguling ini enggak ada," sebutnya.

Baca juga: Penumpang Teriak Innalillahi Saat Truk Alami Kecelakaan Maut di Bandung Barat

Truk dilarang angkut penumpang

Tragedi kecelakaan maut yang memakan banyak korban nyawa dan luka-luka ini menjadi catatan merah para pemilik truk agar tak lagi menggunakan kendaraan pengangkut barang untuk mengangkut penumpang.

Larangan penggunaan kendaraan barang untuk mengangkut orang itu bahkan tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Barat Fauzan Azima mengatakan, tragedi kecelakaan maut ini menjadi peringatan akan bahayanya truk dengan bak terbuka ketika dijadikan moda transportasi.

"Kami imbau masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan barang untuk orang, karena itu berbahaya. Angkutan barang secara aturan tidak dibolehkan untuk mengangkut orang," kata Fauzan.

Baca juga: Truk yang Terguling di Bandung Barat Bawa 30 Peziarah, Penumpang Terlempar, 5 Tewas

Dari hasil investigasi sementara yang dilakukan oleh Dishub Bandung Barat, truk yang terlibat kecelakaan ini merupakan truk yang sudah 8 tahun tidak melakukan uji kelayakan dan keselamatan.

Kendaraan bak terbuka itu habis masa berlaku uji kendaraan pada 22 Maret 2016.

Setelah itu truk tersebut tak pernah melakukan uji kelayakan dan keselamatan sebagai syarat angkut barang.

"Hasil penelusuran truk tersebut sudah 8 tahun tak melakukan uji kir. Truk itu diketahui milik warga Kampung Cipasir, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com