Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok TPS "Blank Spot" di Karawang...

Kompas.com, 13 Februari 2024, 19:56 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi


KARAWANG, KOMPAS.com - Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Karawang, Jawa Barat, tak terjangkau sinyal telekomunikasi atau blank spot.

Untuk memperlancar proses pemungutan suara hingga pelaporan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menyediakan modem mobile.

Kepala Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi (Rendatin) KPU Karawang, Ahmad Subhi mengatakan, di Karawang ada 7 TPS blank spot. Rinciannya tiga di Kecamatan Ciampel dan 4 di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.

Baca juga: 93 TPS di Garut Blank Spot, Proses Submit Data Bisa Bergeser

Empat TPS di Desa Mekarbuana yang blank spot terletak di kaki Pegunungan Sanggabuana, yakni TPS 1, TPS 2, TPS 3, dan TPS 4.

Keempatnya berada di Kampung Sirnaruju, Desa Mekarbuana, yang terletak di kawasan perbukitan.

Keempatnya bisa diakses kendaraan roda dua maupun roda empat, namun sempit dan jalanan yang terjal. Lokasinya berdekatan dengan akses wisata menuju Curug Cigentis, Curug Bandung, Kampung Turis, dan Batu Tumpang.

Baca juga: 93 TPS di Garut Blank Spot, Proses Submit Data Bisa Bergeser

Subhi menjelaskan, ada 1.056 pemilih di 4 lokasi TPS tersebut. Rinciannya, TPS 1 sebanyak 275 pemilih, TPS 2 sejumlah 248, TPS 3 ada 242, dan TPS 4 sejumlah 291 pemilih.

Jauh sebelum pemilihan, daerah itu memang blankspot untuk semua provider. Belakangan Indosat memasang relay, namun sinyal tak stabil. Apalagi untuk menggunggah berkas.

"Kita pastikan sinyal-sinyal di TPS kuat untuk bisa mengakses aplikasi Sirekap. Nantinya yang menggunakan (jaringan internet dari modem mobile) dibatasi untuk dua petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang memegang Sirekap," kata Subhi.

Pihaknya telah melakukan uji coba penggunaan modem mobile untuk mengunggah berkas ke Sirekap.

"Uji coba bisa dan lancar," beber Subhi.

Pihaknya akan berupaya maksimal agar Sirekap bisa terakses dengan lancar dan hal-hal yang tak diinginkan tak terjadi.

Subhi menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi kelancaran pelaksanaan dan pelaporan pemungutan suara. Termasuk dengan PLN agar pasokan aliran listrik selama proses Pemilu 2024 terjaga.

"Karena kalau listrik mati, maka wilayah ini blankspot dan cukup lama pemulihannya," ungkap dia.

Kepala Diskominfo Karawang, Wahidin mengaku ditugasi Bupati Karawang untuk membantu KPU Karawang memperlancar pelaporan Sirekap pada TPS di wilayah blankspot.

Jaringan internet yang disediakan Diskominfo Karawang ini berupa modem mobile yang diperkuat dengan router. Kecepatannya sekitar 10 mbps dengan jangkauan hanya di TPS.

"Kapasitasnya untuk sekitar enam orang. Kalau lebih kurang maksimal. Apalagi tadi seperti yang disampaikan oleh KPU, jaringan diperuntukkan kepada dua orang, yakni admin atau petugas KPPS yang memegang Sirekap," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau