KOMPAS.com - Sebanyak tiga siswa SDN 1 Lajer, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tewas tenggelam di Sungai Panarikan, Kecamatan Tukdana, pada Sabtu (17/2/2024).
Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan polisi, ternyata siswa yang sempat hanyut tak hanya tiga, melainkan lima. Dari lima siswa itu, dua berhasil diselamatkan.
Guru yang mengawal murid-murid itu berkegiatan juga sempat hanyut. Dia juga tertolong.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Tukdana AKP Iwa Mashadi mengatakan, guru itu awalnya berniat menolong muridnya yang hanyut. Namun, ia turut terseret arus sungai.
Setelah berhasil diselamatkan, guru tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Iwa menuturkan, hingga kini guru itu masih dalam perawatan tim medis.
Baca juga: 3 Siswi Indramayu Tewas Tenggelam Saat Kegiatan Pramuka, 6 Saksi Diperiksa
Mengenai kronologi, Iwa mengungkapkan bahwa murid-murid itu sedang berjalan melewati persawahan.
Kegiatan tersebut diikuti siswa kelas IV dan V. Kegiatan digelar di jam belajar sekolah SDN 1 Lajer.
"Itu kegiatan sekolah, berpakaian olahraga yang dipimpin seorang guru, dia berjalan di area luar sekolah, jalannya itu di area pesawahan dan di situ ada sungai," ujarnya, Selasa (30/2/2024).
Di tengah perjalanan, ada beberapa pelajar yang mencuci kaki dan sepatu.
Akan tetapi, tak disangka, diduga ada beberapa anak yang masuk ke titik sungai yang dalam, sehingga terseret arus.
Iwa membantah dugaan awal yang menyebut bahwa para siswa itu sedang bermain arus, sehingga menyebabkan terseret arus.
"Tidak bermain, saya belum dapat keterangan itu. Yang saya dapati bahwa mereka sedang bersih-bersih kaki, sepatu, kotor setelah melewati sawah," ucapnya.
Baca juga: Polisi Luruskan Kronologi Musibah 5 Siswi SD Indramayu yang Hanyut
Dalam insiden ini, tiga murid SD tewas tenggelam. Mereka berinisial S (11), M (10), dan R (10).
Jasad S dan M ditemukan pada Sabtu, sedangkan jenazah R ditemukan pada Minggu (18/2/2024).
Iwa menjelaskan, pihak sekolah belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.
Kematian tiga siswa itu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga.
Tangis orangtua pecah saat jenazah korban tiba di rumah duka.
"Yang pasti adanya kejadian ini, kita semua berduka," ungkap Camat Tukdana Roehaeni, Minggu, dikutip dari Tribun Jabar.
Roehaeni menyampaikan, peristiwa ini menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah.
Nantinya, setiap kegiatan sekolah yang berpotensi menimbulkan kejadian serupa, perlu mendapat pengamanan yang maksimal.
Baca juga: 3 Siswi SD di Indramayu Tenggelam di Sungai Saat Ikut Pramuka, 2 Meninggal Dunia
Sumber: Kompas.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon | Editor: Glori K Wadrianto, Reni Susanti), TribunJabar.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.