Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parah, Pencemaran Air Lindi di TPA Sarimukti Ganggu Mutasi Genetik Hewan Air

Kompas.com - 22/02/2024, 05:20 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Mutasi genetik

Tak sampai di situ, akibat dari terkontaminasinya air Waduk Cirata menyebabkannya terjadinya mutasi genetik yang memengaruhi hewan-hewan dalam waduk tersebut.

"Ternyata sudah dialami oleh hewan yang ada di air mutasi gen. Mestinya hewan air itu ada yang jarinya ada lima tinggal hanya dua bahkan tinggal satu, kemudian ikan pun ginjalnya sudah rusak," kata Wahyu.

Lalu, Wahyu menjelaskan, bila ikan-ikan yang telah mengalami mutasi gen itu dikonsumsi dalam jangka panjang, maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Baca juga: Sampah Organik Dilarang Masuk TPA Sarimukti Per 1 Januari 2024

Oleh sebab itu, diperlukan adanya pembatasan konsumsi hewan yang berasal dari waduk tersebut. Terlebih bagi anak kecil yang dibatasi maksimal hanya bisa satu ons per pekan.

"Kalau lebih dari itu akan ada dampak negatif," kata dia.

Selain itu, dampak yang lebih mengerikan adalah air dari waduk itu juga mengalir ke Jatiluhur yang memasok air baku untuk kebutuhan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Jabar dan Jakarta.

Penanganan Khusus

Wahyu mendorong, Pemerintah Provinsi Jabar untuk segera bergerak cepat menangani limbah dari TPA Sarimukti. Jangan sampai pencernaan air lindi dari TPA tersebut semakin meluas.

"Saya berharap harus ada tindakan extraordinary untuk melakukan percepatan penanganan dan kalau konteksnya adalah Citarum Harum maka ini wilayah kerjanya dari Dansatgas saat ini."

Baca juga: Kebakaran TPA Sarimukti Padam, Status Darurat Sampah Bandung Raya Dicabut

"Berarti Pj Gubernur dan Pangdam selaku Wadan Satgas yang bertugas untuk pemulihan ekosistem," ucap dia.

Dia juga mendorong, Pemprov Jabar melakukan audit investigasi secara menyeluruh baik untuk program Citarum Harum. Tujuannya, agar baik penanganan limbah TPA Sarimukti bisa berjalan baik.

"Berkaitan dengan audit investigasi menjadi sangat penting baik untuk program Citarum Harum maupun juga penggunaan dana yang untuk penyelesaian pelayanan publik di Sarimukti," kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com