BANDUNG BARAT, KOMPAS.com-Revi Kusmana (19), seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 135 Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat meninggal dunia pada Selasa (27/2/2024).
Dia meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit pada Minggu (25/2/2024).
Revi diduga mengalami kelelahan usai bertugas di TPS 135 Kelurahan Cibabat yang memicu serangan jantung.
"Tadi malam jam 12 itu masih ngobrol, jam 1 (dini hari) kondisinya mulai drop kemudian jam 2 lebih meninggal dunia di rumah sakit," kata Otong (53), orangtua Revi di rumah duka, Selasa (27/2/2024).
Baca juga: Ketua KPPS di Grobogan Keguguran Usai Bertugas
Dalam usianya yang masih sangat muda itu, Revi dikenal sebagai remaja yang aktif di lingkungannya.
Dengan semangat pengabdian, Revi bertugas menjadi seorang anggota KPPS di lingkungan rumahnya untuk keberlangsungan pesta demokrasi.
Otong menceritakan, saat gelaran pencoblosan pada Rabu (14/2/2024) itu, Revi bergegas pagi-pagi buta untuk menyiapkan bilik suara dan seperangkat alat pencoblosan.
Saat itu, Revi bertugas sampai memastikan proses pencoblosan berjalan lancar.
Tidak berhenti di situ, Revi dan petugas lainnya lanjut menghitung perolehan suara di TPS hingga selesai pada keesokan harinya, Kamis (15/2/2024) dini hari sekitar pukul 3.00 WIB.
Revi yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 itu tidak terlalu menghiraukan kondisi fisiknya.
Baca juga: 3 Petugas KPPS Masuk Rumah Sakit Jiwa, 1 Pulang, 2 Masih Dirawat
Dia berjaga semalaman untuk merampungkan rekapitulasi meski esok paginya ia harus ujian di sekolahnya.
"Dia ke rumah dulu, mandi lalu pergi ke sekolah karena mau ada ujian karena kan kelas 3 (12). Di sekolah dia pingsan," kata Otong.
Sepulangnya dari sekolah, Revi sempat diboyong ke dokter untuk memeriksakan kesehatan.
Dari hasil pemeriksaan dokter, Revi diduga mengalami kelelahan lantaran energinya terkuras setelah begadang semalaman.
"Langsung dibawa ke dokter, terus habis obatnya dibawa lagi ke dokter tapi belum bereaksi masih ada sakitnya," sebutnya.
Baca juga: Pakai Honor KPPS untuk Judi Online, Ketua PPS di Kayong Utara Ngotot Uang Hilang Dicuri
Selepas bertugas di TPS, kondisi Revi terlihat semakin melemah dari hari ke hari. Bahkan, Revi sering mengeluhkan pusing hingga mengalami muntah darah.
Sebagai orangtua, Otong khawatir kondisinya semakin parah. Revi kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan insentif pada Minggu (25/2/2024).
"Hasil pemeriksaan katanya Revi terkena serangan jantung sampai harus dirawat di rumah sakit," kata Otong.
Baca juga: Diduga Palsukan Tanda Tangan, Anggota KPPS di Flores Timur Dapat Sanksi Administrasi
Sejak dirawat, Revi hanya bisa berbaring di kasur rumah sakit. Kondisinya melemah dari gari ke hari hingga ia akhirnya mengembuskan napas terakhir dini hari tadi.
"Sekarang almarhum sudah dimakamkan di pemakaman dekat rumah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.