Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekapitulasi Penghitungan Suara di Kabupaten Bandung Tak Sesuai Target

Kompas.com - 04/03/2024, 04:05 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih berlangsung, dan berlangsung tak sesuai target.

Target awal proses tersebut dijadwalkan selesai selama tiga hari, yakni dimulai Jumat 1 Maret dan selesai hari ini Minggu 3 Maret 2024.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nursyamsi mengatakan dari total 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung, baru 20 Kecamatan yang dinyatakan selesai, sehingga masih terisa 11 Kecamatan.

"Kalau tidak selesai 17 Kecamatan malam ini, kita akan lanjutkan besok (Senin (4//2024). Kita upayakan besok selesai."

Demikian kata Syam yang ditemui di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa barat, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: KPU: Rekapitulasi PPLN Capai 90 Persen Lebih

Menurut dia, rekapitulasi proses penghitungan suara tidak sesuai target, lantaran adanya beberapa kendala, salah satunya persoalan administrasi.

Ia mencotohkan, adanya kesalahan input jumlah pemilih laki-laki dan perempuan. Selain itu kesalahan administrasi lainnya seperti kesalahan menulis DPK.

"Misalkan jumlah laki-laki dan perempuan salah input. Harusnya laki-laki 100, perempuan 150, misalnya, ini kebalik. Sekarang sedang kita perbaiki."

"Kalau secara substansial itu tidak memengaruhi suara. Cuma itu ada salah administrasi, misalkan DPK-nya harusnya 10, tertulis tujuh."

"Nah itu kan para saksi meminta dibuktikan bener ngga itu tujuh, benar enggak itu 10," ujar dia.

Meski ada kendala administrasi, Syam menyebut perolehan suara tetap aman.

Baca juga: Rekapitulasi Suara di Banyuwangi Ricuh, Saksi Minta Ditunda

"Ada beberapa kendala. Yang secara substansial perolehan suara itu aman. Jadi kendala itu hanya di persoalan administrasi aja," terangnya.

"Kan sidang pleno rekapitulasi itu kan dalam rangka pencocokan dan perbaikan. Yang diskors itu kebanyakan permasalahan administrasi," lanjut dia.

Syam mengklain selama proses rekapitulasi penghitungan suara tidak ada hitungan yang masuk kategori tidak sah.

Ia menyebut, rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan KPU tingkat Kota atau Kabupaten hanya rekam jumlah suara yang sudah dilakukan di tingkat Kecamatan.

"Kita membacakan D hasil, di-sounding-kan atau dicocokan dengan Sirekap," bebernya.

Kendati KPU pusat menargetkan proses rekapitulasi suara di tingkat Kota atau Kabupaten selesai tanggal 5 Maret, Syam, optimistis proses tersebut selesai Senin 4 Maret 2024.

"Saya harap besok beres. Tapi kami melihat kondisi teman-teman juga cape. Kenapa kami menargetkan tiga hari, kemarin kita tidak melihat kondisi bagaimana saat rekapitulasi," kata dia.

Baca juga: Ricuh Aksi Protes Hasil Rekapitulasi Suara di Yalimo, 2 Polisi Terluka Kena Panah

Kakeliruan data di Sirekap wajar

Syam mengklaim aplikasi Sirekap KPU tidak lemah, pasalnya di tingkat Kabupaten Bandung, dia tidak menemukan ketidaksesuaian suara C1 dengan aplikasi Sirekap.

"Selama ini enggak ada, kondisi Sirekap itu hanya alat bantu. Yang menjadi penghitungan itu kan tetap C hasil," tutur dia.

Ada pun kekeliruan, kata dia, hal itu sangat wajar, lantaran aplikasi Sirekap hanya sebuah alat bantu.

"Ya itu kan yang namanya aplikasi kan ada yang namanya kekeliruan atau juga aplikasi itu membacanya bisa tidak terdeteksi."

"Memang ditemukan beberapa dari data Sirekap itu jumlahnya berapa, jadi sekian," kata dia.

"Ya kita tidak bisa mengucapkan lemah. Yang namanya aplikasi ada kekurangan dan kelebihan. Jadi manusia juga ada human error."

"Tapi tetap intinya kita akan tetap mengawal suara itu dari tingkat TPS, sampai dipenghitungan kabupaten hingga pusat," tambah dia.

Baca juga: Rekapitulasi di Kota Yogyakarta Usai, Suara Prabowo-Gibran Tertinggi

Meski begitu, Syam memastikan tidak ada pengambilan data dari Sirekap. Namun tetap menggunaakan penghitungan hasil C di tingkat Kecamatan.

"Tapi teman-teman jangan khawatir bahwa kita tidak mengambil data itu tok murni dari Sirekap," tegas dia.

Syam menilai apabila ada ketidakcocokan soal data, pihaknya membuka diri saat proses rekapitulasi berlangsung.

"Kalaupun ada ketidakcocokan, temen-temen di partai juga paham. Bisa human error, tidak harus menjadi perdebatan panjang."

"Kita rekap itu mencocokan data, dari yang kita punya, dicocokan dengan temen-temen Parpol, dan Bawaslu."

"Titik temunya di mana, kalau udah clear, ya clear. Kalau berbeda itu, kita cari di mana perbedaannya."

"Mungkin kami yang salah input, atau mungkin data mereka yang kurang valid," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Korban yang Tewas di Kosan Cirebon Sedang Menunggu Panggilan Kerja dari Luar Negeri

Korban yang Tewas di Kosan Cirebon Sedang Menunggu Panggilan Kerja dari Luar Negeri

Bandung
Karacak Valley di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Karacak Valley di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Gadis 21 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Kamar Indekos di Cirebon, Terdapat Luka di Kepala

Gadis 21 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Kamar Indekos di Cirebon, Terdapat Luka di Kepala

Bandung
Airin hingga Dimyati Berebut Restu Anak Jokowi di Pilkada Banten

Airin hingga Dimyati Berebut Restu Anak Jokowi di Pilkada Banten

Bandung
Viral, Unggahan Aksi Pembegalan Tukang Pijit di Cicalengka, Polisi Tegaskan Murni Kecelakaan

Viral, Unggahan Aksi Pembegalan Tukang Pijit di Cicalengka, Polisi Tegaskan Murni Kecelakaan

Bandung
Pantai Tanjung Pakis di Karawang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Tanjung Pakis di Karawang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang PT KAI Daop 3 Cirebon Naik 70 Persen

Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang PT KAI Daop 3 Cirebon Naik 70 Persen

Bandung
Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com