KOMPAS.com - Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Letnan Jenderal TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (Solihin GP), wafat, pada Selasa (5/3/2024) pukul 03.09 WIB, pada usia 97 tahun.
Pria yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Advent, Kota Bandung, Jabar.
Usai dibawa ke rumah duka di Jalan Cisitu Indah, Kota Bandung, Almarhum rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra pada pukul 13.30 WIB.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyampaikan ucapan belasungkawa saat melayat ke rumah duka Solihin GP.
"Saya atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan warga Jabar menyampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya Mang Ihin," kata Bey, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Melacak Jejak Pencuri Hiasan Kubah Masjid dari Emas Seharga Rp 3 Miliar di Pulau Buru
"Saya doakan almarhum meninggal dalam kondisi husnul khatimah, diterima seluruh amalnya, dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT," sambungnya.
Bey mengatakan, Solihin GP merupakan tokoh besar masyarakat Jabar dan nasional, sehingga wafatnya Mang Ihin akan membuat banyak orang kehilangan.
"Beliau Gubernur Jabar periode 1970-1975. Walaupun sudah lama, tapi kita tetap kenang jasa-jasa beliau sebagai gubernur, dan saya rasa, kita semua tahu bahwa almarhum adalah tokoh besar Jabar dan nasional. Banyak yang kehilangan atas berpulangnya Pak Solihin GP," ujar Bey.
Menurut Bey, Solihin merupakan sosok negarawan yang selalu memikirkan bangsa meski usianya telah senja.
"Saya bersama Presiden Jokowi pernah menemui Pak Solihin, dan waktu itu almarhun menitipkan revitalisasi DAS Citarum. Beliau, walaupun usia sepuh, tetap memikirkan kepentingan bangsa dan negara," ucap Bey.
Baca juga: Daerah Terdampak Tanah Bergerak di Bandung Barat Dilarang Kembali Ditinggali
Dia menyampaikan, Solihin GP juga sempat meminta revitalisasi seperti di DAS Citarum juga dilakukan di banyak tempat lainnya di Jabar.
"Artinya, ketegasannya dalam memimpin, keteladanan beliau, menjadi contoh bagi kami dalam memimpin. Kita sangat kehilangan," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, memberi penghormatan terakhir kepada Solihin GP di Markas Kodam III Siliwangi, di Jalan Sumbawa No 22, Kota Bandung, Jabar.
Iwan mengaku, dia kerap berkonsultasi dengan Solihin GP, baik saat menjadi Pj Gubernur Jabar atau untuk keperluan lainnya.
"Bukan hanya saat jadi Pj (Gubernur Jabar), setiap saat kalau ke Bandung pasti ke rumah beliau. Banyak petuah-petuah yang saya dapatkan dari filosofi beliau,” tutur Iwan.
Baca juga: Kronologi WNA Australia Tewas Disapu Ombak Saat Berselancar di Pantai Grajagan, Banyuwangi
Iwan mengungkapkan, hingga saat ini dia masih ingat pesan Solihin untuk selalu mencintai rakyat.
“Beliau konsen sekali. Nyaah ka rakyat,” jelasnya.
Iwan menambahkan, dia sempat menjenguk Solihin GP bersama Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, dan mantan KSAD, Dudung Abdurrachman, saat Mang Ihin masih dirawat di Rumah Sakit Advent.
“Pertama, kami turut berduka cita atas meninggalnya tokoh nasional, bapak bangsa, juga sesepuh Jabar, Pak Solihin. Kita berdoa meminta yang terbaik diberikan oleh Allah SWT kepada beliau,” papar Iwan.
“Selamat Jalan Bapak Solihin, semoga bapak diterima di sisi Allah, diampuni dosa-dosanya, dan tentunya husnulkhatimah untuk beliau,” lanjutnya.
Baca juga: Kasatpol PP Kota Yogyakarta Minta Warga Lapor Jika Ada Temuan Pungli Sampah
Putra Solihin GP, Satria Kamal membenarkan bahwa Menhan, Prabowo Subianto, sempat menjenguk Ayahnya, bersama Dudung Abdurrachman dan Iwan Bule.
“Minggu lalu Pak Prabowo, Pak Dudung dan Iwan Bule datang menjenguk. Suatu kehormatan buat kami. Sama-sama menyanyikan Mars Siliwangi. Mereka tumbuh di sana, mencoba menumbuhkan memori dan semangatnya,” beber Satria.
Akan tetapi, imbuh Satria, saat para tokoh itu menjenguk, pihak keluarga sedang tidak berada di ruang kamar inap.
“Kebetulan beliau datang bukan pada waktu besuk, sehingga keluarga sedang tidak ada di situ. Itu saat hari Kamis. Alhamdulillah berkenan hadir,” ucapnya.
Baca juga: 10 Partai di Bandung WO Saat Rekapitulasi, Bawaslu Bandung: Tak Jadi Soal
Solihin GP meninggalkan sang istri beserta empat orang anak, sembilan cucu, dan empat orang cicit.
“Tidak ada pesan terakhir menjelang akhir hayatnya, memang sudah tidak bisa berkomunikasi. Kadang saat kami bicara masih ada reaksi mendengar, kemudian dibacakan doa ada keluar air mata, tapi tidak bisa menyampaikan apa yang dipikirkannya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.