Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disperindag Jabar Klaim Harga Beras Mulai Turun

Kompas.com - 20/03/2024, 17:02 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat mengeklaim harga beras di pasaran mulai berangsur menurun.

Disebutkan, harga beras ini tak terlepas dari kebijakan Pemerintah yang menerapkan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium hingga April 2024 mandatang.

Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, harga beras yang sebelumnya menyentuh Rp 18.000 per kilogram, kini dijual Rp 16.000 per kilogram.

Baca juga: Info Pangan 20 Maret 2024: Harga Beras Premium Rp 16.540 Per Kg, Masih di Atas HET

"Kemarin juga sudah ada yang Rp 14.000 per kilogram lagi, premium juga sekarang tidak sampai Rp 18.000 per kilogram, sekarang Rp16.000 per kilogram," ujar dia di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/3/2024).

Kebijakan relaksasi HET beras berpengaruh para pemenuhan stok di toko-toko ritel di Jabar. Meskipun waktu kebijakan tersebut lebih singkat, yakni selama 10 hari.

"Harga bahkan ada yang menurun, ada yang belum bergerak tapi relatif tidak bergerak tinggi. Kan teman-teman sudah tahu ada relaksasi HET sehingga lebih mudah bergerak," kata Noneng.

Baca juga: Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jabar Noneng Komara Nengsih.
DOK. Humas Pemprov Jabar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jabar Noneng Komara Nengsih.

Noneng menyebutkan, pemenuhan stok beras bukan hanya berasal dari produsen, tetapi Bulog juga sudah mulai melakukan pemerataan distribusi dengan menyiapkan 90.000 ton.

"Bulog SPHP juga cukup banyak 90.000 ton dan sudah saya bertemu dengan ritel mereka sudah ada transaksi seperti toko ritel."

"Sekarang teman-teman bisa lihat harga relatif di beberapa tempat menurun relatif tidak meninggi juga," ucap dia.

Noneng tak menampik, meski masih ada harga beras yang tergolong tinggi, namun hal tersebut disebutnya tidak akan berlangsung lama.

Baca juga: Mendag: Saya Gembira Harga Beras Turun sampai Rp 2.000 Per Kg

Pasalnya, panen raya di Jabar akan berlangsung beberapa ke depan. Namun demikian, dia memastikan pasokan beras ke pedagang-pedagang di pasar aman selama Ramadhan hingga jelang Lebaran.

"Ada harga cukup tinggi masih karena kita juga belum ada panen, di beberapa tempat sudah panen tapi belum panen raya," tambah Noneng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com